jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan bahwa Cirebon adalah salah satu penyumbang produksi bawang merah terbesar di Jawa Barat setelah Kab. Bandung.
Dia menyebutkan luas tanam per tahun mencapai 3.500 hektare yang terdiri dari tujuh kecamatan. Produksi terbesar ada di Kecamatan Pabedilan. Mendekati 24 hari menjelang Puasa, pertanaman tengah memasuki usia 48 hari dan diperkirakan minggu depan siap panen.
BACA JUGA: Cek Pasokan Bawang Merah Jelang Ramadan, Dirjen Hortikultura Turun Langsung ke Brebes
“Bapak Menteri Pertanian sangat perhatian terhadap persiapan HBKN khususnya Puasa dan Lebaran tahun ini. Untuk itu semua diterjunkan untuk mengecek kondisi pertanaman yang ada. Jika secara umum provitas bawang merah sebesar 10 ton per hektare, maka di Cirebon banyak yang mencapai 12 ton per hektare. Ini adalah angka produksi yang luar biasa,” ujar Prihasto saat berkunjung ke lahan, Sabtu (25/2).
Namun, Kabid Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Durahman mengatakan panen Maret nanti seluas 212 hektare. Angka ini cukup rendah mengingat petani jarang menanam pada Januari - Februari ini.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Produksi Bawang Merah di Bantaeng Melimpah
“Memang betul. Sedikit sekali petani menanam di bulan Januari dan Februari. Hal ini dikarenakan curah hujan tinggi. Namun demikian angka luasan ini naik pada April yakni 417 hektare. Hasil panen pada April inilah yang memperkuat kebutuhan Lebaran tahun ini,” terang Durahman.
Hasil panen petani, lanjut Durahman, dijual dalam bentuk rogol ke Jakarta, sementara pemenuhan lokal sendiri dari hasil Brebes.
Petani Kecamatan Pabedilan, Solikin mengatakan bawang Cirebon rutin dikirimkan ke Jakarta setiap harinya ada 6-7 mobil. Wilayah pasarannya meliputi PIKJ, Pasar Cibitung, Karawang dan Pasar Tanah Tinggi. Harga dalam bentuk rogol di petani Rp 20 ribu per kilogram.
Saat dialog bersama, anggota Kelompok Tani Saka Tani III Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, Wasiruddin mengajukan permintaan pupuk berkualitas guna mendukung hasil produksi.
“Pupuk yang cocok di lahan ini adalah mutiara 16:16:16. Jadi kalau bisa, ya memang pupuk menjadi perhatian khusus agar hasilnya bagus seperti ini,” terang Wasiruddin.
Provitas panen diakui Champion bawang Willy Agusman selain berkat pupuk yang berkualitas juga didukung oleh lahan yang subur.
Sebab, hanya pupuk berkualitas yang cocok untuk dipakai.
"Kondisi pertanaman juga bagus di sini karena memang lahan di Pabedilan memang dari dulu cocok untuk bawang. Hasilnya pun bagus. Hal ini juga karena kompaknya petani untuk tanam di waktu yang bersamaan, “pungkas Willy.(jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul