jpnn.com, JAKARTA - Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Bea Cukai Purwokerto kembali menambah izin Kawasan Berikat kepada PT Indokores Sahabat.
Produsen rambut palsu dan aksesoris ini sebelumnya telah menerima fasilitas tersebut pada 2018 lalu.
BACA JUGA: Bea Cukai Siap Dukung Perusahaan Mendapatkan Fasilitas Kawasan Berikat
Namun, mereka mengajukan fasilitas kembali untuk lokasi yang berbeda atas ekspansi usahanya.
“Langkah ekspansi perusahaan di tengah pandemi ini patut diapresiasi," tegas Kepala Bidang Fasilitas Bea Cukai Jateng-DIY Amin Tri Sobri saat memberikan izin secara virtual, Selasa (22/12).
BACA JUGA: Begini Cara Bea Cukai Jogja Tarik Minat Industri Manfaatkan Fasilitas KITE IKM
"Semoga dengan bertambahnya perusahaan dapat menumbuhkan industri dan ekonomi di Jawa Tengah," tambahnya.
Menurut Amin, dengan Kawasan Berikat, perusahaan akan memperoleh fasilitas.
BACA JUGA: Menteri Teten Ajak UMKM Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor ke AS
Ia menyebut antara lain penangguhan bea masuk dan pajak dalam rangka impor tidak dipungut atas impor bahan baku, serta tidak dilakukan pemeriksaan fisik barang di pelabuhan.
Menurutnya, hal itu diharapkan membuat perusahaan berkembang, sehingga menimbulkan dampak ekonomi positif, seperti investasi yang meningkat, ekspor yang tumbuh.
"Penyerapan tenaga kerja juga makin banyak dan menciptakan simpul pertumbuhan ekonomi di daerah lokasi perusahaan, yang pada akhirnya akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” papar Amin.
PT Indokores Sahabat merupakan perusahaan dengan basis PMA dari Korea Selatan yang bergerak di bidang industri rambut palsu.
Direktur PT Indokores Sahabat, Hyun Don Kim, membenarkan bahwa setelah memperoleh izin Kawasan Berikat pada 2018 lalu, perusahaannya telah mengalami peningkatan bisnis yang signifikan sehingga di tempat yang lama tidak dapat menampung masuknya orderan.
“Job order dan volume produksi PT Indokores Sahabat yang tinggi sehingga perlu melakukan perluasan usaha," katanya.
Menurutnya, pada lokasi PT Indokores Sahabat saat ini sudah tidak memungkinkan untuk melakukan perluasan. "Sehingga memaksa harus melakukan perluasan di luar lokasi yang ada,” ujar Hyun.
Saat ini, ujar Hyun, perusahaan memproduksi rambut palsu. Selain itu, juga memproduksi aksesoris atau perhiasan untuk wanita dan pria dari perak, emas dan permata di antaranya gelang, cincin dan kalung.
"Perusahaan juga telah memperoleh sertifikasi manajemen mutu ISO 9001 : 2015. Market coverage-nya meliputi Amerika, Asia dan Eropa,” ujar Hyun.
Menurut dia, perusahaan itu hingga kini telah memperkerjakan 3582 karyawan. Hanya 11 orang yang merupakan tenaga kerja dari WNA.
“Dengan fasilitas Kawasan Berikat yang kedua ini, kami yakin dapat menampung kuantitas produksi yang sebelumnya belum ter-handle. Apresiasi sebesar-besarnya kepada Bea Cukai dan pemerintah Indonesia,” pungkas Hyun. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy