jpnn.com, JAKARTA - Prof Agus Sartono mengatakan kualitas guru atau pendidik menjadi syarat mutlak untuk membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang siap menghadapi revolusi industri 4.0.
Menurut deputi menteri bidang pendidikan dan agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) itu, tidak ada guna membangun infrastruktur, membeli teknologi jika gurunya tidak memiliki kompetensi.
BACA JUGA: Dirjen GTK: TPG untuk Guru Bersertifikat Pendidik dan Memenuhi Beban Mengajar
"Kalau bicara soal pendidikan, variabel yang menentukan yang pertama adalah guru dan tenaga kependidikan. Kedua infrastruktur, ketiga kurikulum. Baru kemudian yang keempat pendanaan." kata Prof Agus Sartono di FGD Peta Jalan Pendidikan-PB PGRI secara daring, Selasa (2/2).
Dari sisi pendanaan, katanya, pemerintah saat ini sudah berupaya memenuhi amanat undang-undang dengan mengalokasikan sebesar 20 persen nilai APBN, walaupun masih ada perdebatan soal porsi pendanaan pemerintah pusat dan daerah dalam pendidikan.
BACA JUGA: Herzaky: Kudeta di Demokrat untuk Jadikan Moeldoko Capres 2024
"Pemerintah sudah melakukan intervensi terkait pendanaan. Sudah mencoba memenuhi amanat UU 20 persen alokasi APBN. Meski ada debat diskusi terkait double counting dana yang ditransfer ke daerah," jelasnya.
Walakin, Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) ini menekankan bahwa variabel utama dalam pendidikan yang berkualitas adalah kembali kepada guru atau pendidik sebagai ujung tombaknya.
BACA JUGA: Gelar Perkara 92 Rekening FPI Melibatkan Densus 88 Antiteror, Munarman: Sesat
"Faktor utama baik buruknya kualitas pendidikan yaitu kualitas guru. Semuanya bisa kita bangun, teknologi bisa kita beli, laboratorium bisa kita bikin, tetapi kualitas pendidik adalah hal yang sangat penting," tegasnya.
Terkait siapa guru itu, dirinya menjelaskan bahwa mereka adalah guru atau pendidik di pendidikan formal, nonformal, dan informal.
"Saya ingin mengajak agar setiap kita menjadi pembelajar sepanjang hayat sehingga bisa menjadi contoh bagi lingkungan terkecil kita masing-masing," tutur Prof Agus.
Kehadiran guru berkualitas di setiap satuan pendidikan menjadi kebutuhan mutlak saat ini untuk menyiapkan generasi Indonesia menghadapi tantangan masa depan.
Terlebih lagi masa depan itu susah diprediksi, ambigu dan kompleks. Sedangkan SDM yang berkualitas dihasilkan oleh pendidik yang berkualitas.
"Kalau gurunya kualitasnya tidak baik, ibarat kita mengisi air di botol makin lama makin berkurang isinya," pungkas Prof Agus.(esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad