Prof Hamdi: Sila Satu sampai Lima ada di Dalam Diri Bung Hatta

Senin, 16 Agustus 2021 – 14:31 WIB
Ahli psikologi politik Prof Hamdi Muluk dalam rangkaian talkshow “Pekan Bung Hatta” yang diselenggarakan Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan (BKNP PDIP), Minggu (15/8). Foto: Tangkapan layar akun BKNP PDIP di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Ahli psikologi politik Prof Hamdi Muluk menilai Proklamator Kemerdekaan RI Bung Hatta merupakan contoh pengalaman Pancasila yang paripurna.

Menurut Hamdi, sosok Bung Hatta sangat lengkap. 

BACA JUGA: Bung Hatta Sangat Sederhana, Sebaiknya Politikus dan Anak Muda Meneladannya

Apabila karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila maka hal itu bisa mencontoh kepribadian Bung Hatta. 

“Anda mau cari apa? Sila satu sampai sila lima, semuanya ada di dalam diri Bung Hatta," kata Hamdi Muluk dalam rangkaian talkshow “Pekan Bung Hatta” yang diselenggarakan Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan (BKNP PDIP), Minggu (15/8). 

BACA JUGA: BKNP PDI Perjuangan Menggali Konsep Koperasi Bung Hatta dan Bangunan Ekonomi Indonesia

Hamdi dalam acara bertema “Bung Hatta Mata Air Inspirasi”, mengatakan Bung Hatta  adalah sosok yang sukses dan lengkap dalam banyak hal. 

Selain sebagai wakil presiden pertama RI, dan proklamator bangsa, Hatta dikenal sebagai aktivis, birokrat, negarawan, diplomat, keturunan ulama di Minangkabau. Kemudian, seorang doktor dalam bidang ekonomi dari universitas terkemuka di Belanda. 

BACA JUGA: Bung Hatta, Buku, dan Anak Muda Kekiniaan

“Itu hebat betul. Saat itu sekolah SD saja susah, tetapi beliau membawa gelar doktor dari sekolah ekonomi bergengsi. Saya kira hanya satu hal beliau gagal, menjadi ketua partai," ungkap Hamdi dalam acara yang dipandu aktivis kebangsaan Felly Tifani, itu.

Hamdi juga menilai Bung Hatta memiliki psikologis dan karakter yang kuat yang harus menjadi pembelajaran untuk bangsa Indonesia. 

Bung Hatta memiliki integritas yang dibentuk pelan-pelan dari kecil hasil didikan orang tua dan guru-gurunya. 

“Yang anda ucapkan dan apa yang anda lakukan itu sejalan, dari situlah asal kata integral, integritas, integrative, menyatu dengan perbuatan. Jadi, kalau sekarang ujian integritas seorang adalah ketika omongan dan perbuatan itu sejalan," kata Hamdi Muluk

Guru besar psikologi Universitas Indonesia itu menjelaskan integritasß adalah sesuatu yang dibentuk secara perlahan dan memiliki banyak aspek seperti kejujuran, amanah, moralitas, dan kesederhanaan. Jika ada seseorang yang memiliki bibit integritas, maka harus diuji oleh perjalanan panjang. 

“Integritas Bung Hatta adalah sesuatu yang tidak usah diragukan lagi. Dia tidak usah lagi banyak berkhotbah tentang kesederhanaan, integritas, kerja keras, sebab dia sudah mencontohkan itu," lanjut dia.

Hamdi menjelaskan persahabatan Bung Hatta dengan Soekarno juga sangat menginspirasi semua. 

Meskipun dalam beberapa hal Soekarno dan Hatta bisa berselisih pemahaman, tetapi jalinan persahabatan antara dua tokoh ini masih terus erat. 

Saat terakhir Soekarno sakit dan tidak mendapatkan pengobatan yang layak dari rezim saat itu, Hatta menulis surat sambil merendahkan dirinya mengemis kepada Soeharto agar sahabatnya itu diberikan obat-obatan yang layak. 

“Bayangkan saja, seorang proklamator merendahkan dirinya dan mengiba-iba ke rezim untuk datang menemui sahabatnya,” ucap Hamdi. 

Ada satu kisah kesederhaaan yang mesti menjadi inspirasi teladan dari sosok Bung Hatta. 

Ketika Hatta ditugaskan Soekarno berkantor di Bukittinggi 1947-1949, dia senang jalan-jalan ke pasar. Saat itu Hatta merasa lelah dan ingin naik bendi. 

Namun, karena tidak memiliki banyak uang, Hatta menawar dokar tersebut sampai pengemudi bendinya marah-marah dan menghardik sang proklamator. 

“Dia enggak tahu yang disuruh jalan sama dia itu wakil presiden. Namun, saat itu Bung Hatta tenang saja, dia tidak marah dan tidak mengatakan bahwa dia adalah wakil presiden," kata Hamdi. 

Ada peran yang sangat besar sekali dari seorang Bung Hatta dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia dan sebagai contoh seorang tokoh yang memiliki integritas. Jika orang di republik ini diminta untuk menyebutkan tokoh legenda yang berintegritas, maka itu adalah Bung Hatta. 

“Itulah mengapa ada Bung Hatta Award yang diberikan kepada tokoh-tokoh antikorupsi. Artinya tokoh-tokoh berintegritas," ucap Hamdi. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler