Prof Ojat Kritik PJJ, Nadiem Makarim Memuji Universitas Terbuka

Jumat, 04 September 2020 – 14:22 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim dalam dies natalis UT ke-36.Foto: tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat menilai masalah yang timbul dalam pembelajaran online karena adanya kesalahan dalam implementasi PJJ (Pendidikan Jarak Jauh).

Yang terjadi sekarang adalah, sekolah maupun perguruan tinggi hanya memindahkan pembelajaran dari tatap muka ke daring.

BACA JUGA: Pimpinan Honorer K2 Sampaikan Kabar Baik dari Mendikbud Nadiem Makarim

Bahan ajar yang diberikan bukan untuk PJJ tetapi tatap muka.

Akibatnya, menurut Prof Ojat, proses pembelajaran menyiksa tenaga pendidik maupun peserta didik.

BACA JUGA: Soal PPPK, Simak Pernyataan Tegas Pimpinan Komisi X Kepada Mas Nadiem

"Guru dan siswa, mahasiswa serta dosen mengalami banyak kendala dalam PJJ karena bahan ajarnya bukan khusus daring. Selama ini kurikulum yang dipakai mereka adalah khusus untuk tatap muka, bukan daring. Sementara UT memiliki kurikulum dan modul khusus PJJ," tutur Prof Ojat dalam Puncak Dies Natalis UT ke-36 yang diselenggarakan secara daring, Jumat (4/9). 

Prof Ojat melanjutkan, ketika banyak perguruan tinggi mengalami kendala dalam PJJ, mahasiswa dan dosen UT malah enjoy-enjoy saja. D

BACA JUGA: Fadli Zon: Sebaiknya Menteri Ini Diganti Saja, Pak Jokowi

i usianya yang ke-36, UT menjadi pionir Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ).

UT juga memberikan bantuan kepada perguruan tinggi dalam pengelolaan PJJ.

Pada kesempatan tersebut Mendikbud Nadiem memberikan apresiasi kepada UT karena dalam kurun waktu 36 tahun telah menghasilkan 1,7 juta lulusan. 

"Luar biasa, suatu jumlah yang sulit dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia bahkan dunia. Saya sampaikan apresiasi atas kinerja UT dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi biaya terjangkau bagi semua lapisan masyarakat," tutur Nadiem.

Rencana pengembangan Indonesia Cyber Education Institute atau Universitas Terbuka Siber (UTS), lanjut Nadiem, harus segera direalisasikan.

Dia berharap UTS bisa memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas melalui kolaborasi erat UT dengan perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS).

Dalam acara tersebut, UT memberikan penghargaan kepada Staf Khusus Wakil Presiden Prof Mohamad Nasir sebagai tokoh PJJ.

Penghargaan diberikan karena Prof Nasir dinilai banyak berperan dan memberikan dukungan terhadap kiprah UT untuk mendukung program pemerintah yaitu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi. 

Saat menjadi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Nasir juga menargetkan UT agar mencapai 1 juta mahasiswa sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengenyam pendidikan tinggi dengan biaya terjangkau dan berkualitas.

Selain itu juga diluncurkan empat buku yaitu 36 Tahun UT, Buku Dewan Guru Besar UT karya Prof Tian Belawati, Buku Profil Guru Masa Depan karya Prof Asnah Said, dan Buku Antologi CPNS. (esy/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler