Prof Widodo Sebut Jamur Ini Berpotensi Lawan Corona, Siap Diuji Klinis

Kamis, 14 Mei 2020 – 00:34 WIB
Ilustrasi. Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - Jamur Cordyceps diklaim berpotensi meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membantu menghambat seseorang terinfeksi virus seperti Corona (Covid-19).

Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof. Widodo mengatakan, jamur ini memiliki struktur yang bisa menghambat replikasi virus Corona secara langsung, bisa bersifat antivirus.

BACA JUGA: Simak, Ini Fatwa MUI Mengenai Panduan Salat Idulfitri Saat Pandemi Corona

"Sudah lama dipakai masyarakat khususnya di Tibet, Tiongkok, dan Korea karena keunggulannya memiliki beberapa senyawa aktif yang bekerja sistemik, ada yang antiviral berdasarkan studi metadata, strukturnya memiliki kesamaan dengan senyawa antivirus," ujar dia dalam diskusi tentang kekuatan bahan alami untuk memperkuat imunitas tubuh via daring, Rabu (13/5).

Dengan kata lain, kesamaan struktur ini bisa berpotensi menghambat replikasi virus secara langsung, salah satunya penyebab Covid-19.

BACA JUGA: Pedagang Positif Corona, Pasar Langsung Ditutup

Pada COVID-19 hal esensial ialah munculnya badai sitokin dan untuk menghambatnya perlu senyawa antiinflamasi dan Cordyseps punya potensi menurunkan badai sitokin dan harapannya badai sitokin bisa diangkat.

Selain potensi antivirus, jamur Cordyceps juga bisa membantu meningkatkan kemampuan pernapasan, yang merupakan kabar baik untuk mereka yang mengalami kesulitan atau gangguan pernapasan.

BACA JUGA: Anggota Brimob Dibunuh, Kapolda Kerahkan Kekuatan Penuh Buru Pelaku

Hanya saja belum ada uji klinis mengenai efektivitas antivirus jamur ini, walau secara tradisional sudah lama digunakan masyarakat.

Untuk itu tim dokter dan peneliti di Indonesia saat ini bersiap melakukan uji klinis pada pasien COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta.

"Kami sudah menyiapkan protokol uji klinik di Wisma Atlet, untuk pasien, tinggal tunggu beberapa minggu. Kami berharap hasilnya bagus, bisa memberikan kontribusi untuk penanganan COVID-19 di Indonesia," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Traditional dan Jamu Indonesia, Inggrid Tania.

Selain jamur Cordyseps, penelitian mengenai tanaman herbal atau jamu Indonesia untuk pasien COVID-19 secara umum tinggal menunggu perizinan uji klinik.

"Pada pasien COVID-19 jejamuan Indonesia seperti empon-empon bisa membantu ketika terjadi badai sitokin pada peradangan paru-paru berat," kata Inggrid. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler