Prof Zudan Arif Berkunjung ke Kampung Badui, Lihat Penampilannya

Minggu, 29 Agustus 2021 – 19:11 WIB
Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Arif Fakrulloh (kiri) saat menuju salah satu kampung Badui Dalam. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, LEBAK - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri menggelar kegiatan jemput bola administrasi kependudukan (Jebol Adminduk) bagi komunitas adat Badui di Kabupaten Lebak, Banten.

Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, kegiatan Jebol Adminduk tersebut dilakukan selama tiga hari, mulai tanggal 27-29 Agustus 2021, berkolaborasi dengan Dinas Dukcapil Provinsi Banten, Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak, dan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI).

BACA JUGA: Ternyata, Sebegini Harga Busana Adat Badui yang Dikenakan Presiden Jokowi

Kegiatan Jebol Adminduk tersebut melayani berbagai dokumen kependudukan, yakni KTP-el, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan Kartu Identitas Anak (KIA).

Hari pertama kegiatan Jebol Adminduk tersebut telah menyelesaikan 293 permohonan yang terdiri dari 49 perekaman KTP-el, 80 cetak KTP-el, 33 cetak KIA, 86 cetak KK, dan 45 Akta Kelahiran.

BACA JUGA: Jokowi Pakai Busana Badui, Pelaku UMKM Kebanjiran Pesanan

Dikatakan, suksesnya kegiatan Jebol Adminduk tersebut tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat setempat, khususnya pimpinan masyarakat adat Badui Dalam dan Badui Luar.

“Saya berterima kasih kepada Puun Yasih, Jaro Alim, dan Jaro Saija selaku pimpinan masyarakat adat Baduy Dalam dan Baduy Luar,” ujar Zudan saat mengunjungi lokasi pelayanan, Terminal Cijahe, Lebak, Sabtu (28/8).

BACA JUGA: Gaji ke-13 PNS 2022 Tanpa Tunjangan Kinerja, Jangan Pukul Rata!

Zudan menjelaskan tujuan pelayanan Jebol Adminduk tersebut untuk menghadirkan pemerintah sampai di depan pintu rumah-rumah penduduk, khususnya dalam hal pelayanan Adminduk.

Pasalnya, lanjut Zudan, Adminduk bersifat sentral bagi masyarakat. Masyarakat hanya dapat mengakses berbagai pelayanan publik seperti bantuan sosial, kesehatan, dan pendidikan, setelah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Zudan mengimbau agar masyarakat proaktif melaporkan berbagai peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami kepada Dukcapil.

“Karena teorinya, keberhasilan program pemerintah bergantung pada tiga faktor, yaitu masyarakat yang menjadi subyek layanan, pemerintahnya, dan dukungan civil society atau berbagai kelompok masyarakat,” ungkap Zudan.

Prof Zudan menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan pimpinan adat setempat.

Setelah melalui perjalanan kaki yang berbukit selama kurang lebih 30 menit, Prof Zudan disambut langsung oleh Puun Yasih dan Jaro Alim di salah satu kampung Badui Dalam. (rls/sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler