jpnn.com, SURABAYA - Penyebaran virus corona masih menjadi momok bagi masyarakat di penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Saat ini para peneliti di dunia terus mengembangkan ilmunya untuk menemukan formulasi vaksin khusus bagi virus corona.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bersiaplah, 51 Ribu PPPK Demo Besar-besaran, Pujian WHO untuk Indonesia
Namun, di Surabaya seorang peneliti dari Universitas Airlangga, telah menemukan penangkal virus corona ini, pada curcuma di tanaman helbal.
Peneliti itu adalah Profesor Chaerul Anwar Nidom yang mengatakan menemukan formula vaksin corona lewat penelitian di ruang laboratorium pribadinya, PNF di daerah Rungkut Surabaya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Demo FPI dan PA 212 Tak Dianggap Lagi, Dana BOS, dan Honorer K2
Profesor Nidom, yang merupakan guru besar biokimia dan biologi molekuler Universitas Airlangga Surabaya ini telah berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah - rempah atau disebut curcuma.
Peneliti yang berpengalaman menangani wabah flu burung pada 2005 lalu tersebut mengatakan terdapat dua macam virus corona yaitu low pathogenic dan high pathogenic.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kebijakan Soal Gaji Guru Honorer dan Kemarahan FPI
"Untuk low pathogenic, virus ini sifatnya tidak begitu ganas berada disaluran atas. sedangkan high pathogenic respectornya berada diparu sehingga bisa berakibat fatal pada manusia penderita corona," kata Profesor Nidom.
Karena itu, untuk menghadapi virus corona ini sebagai penangkal badai sitokin sangatlah sederhana.
Badai sitokin merupakan proses biologis di dalam paru-paru karena ada infeksi virus corona yang menempel di paru - paru.
"Sehingga penangkalnya, masyarakat bisa mengonsumsinya melalui makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak," imbuhnya.
Nidom menambahkan, dengan kandungan curcuma yang banyak tumbuh di halaman rumah, maka masyarakat tidak perlu resah. Cukup mengonsumsi curcuma atau curcumin sebagai penguat daya tahan tubuh. (yos/pojokpitu/jpnn)
Presiden Jokowi Resmikan Stadion Manahan Solo
Redaktur & Reporter : Natalia