jpnn.com - JAKARTA – Profil Indra Charismiadji Pentolan Laskar Pendukung Anies Baswedan, Dia Bilang: Saya Nasrani.
Pengamat yang juga praktisi pendidikan Indra Charismiadji masuk dalam gerbong pendukung Anies Baswedan yang tergabung dalam Laskar AMAN.
BACA JUGA: Laskar Pendukung Anies Baswedan Sudah Bergerak, Ada 5 Poin Penting, Silakan Disimak
Laskar AMAN merupakan singkatan dari Angkatan Muda Anies Baswedan, yang pada Minggu (4/12) telah mendeklarasikan diri mendukung mantan gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Indra Charismiadji memerankan sebagai juru bicara atau jubir Laskar Aman.
BACA JUGA: 10 Fakta RUU Sisdiknas Merugikan Insan Pendidikan Versi Indra CharismiadjiÂ
"Saya mendukung pencapresan Mas Anies Baswedan karena melihat prestasi yang dimilikinya. Dia tidak mudah disetir orang lain," kata Indra Charismiadji mengenai alasannya masuk barisan terdepan pendukung Anies Baswedan, Minggu (4/12).
Terkait pertarungan jelang Pilpres 2024, Indra mengajak semua pihak untuk bersaing secara sehat dengan beradu ide dan bukan menggunakan politik identitas.
BACA JUGA: Sikapi Seleksi PPPK Guru Tanpa Tes, Indra Charismiadji: Fatal, Saya Sudah Merinding
Indra mengatakan, sukarelawan Laskar AMAN terdiri dari tokoh pendidikan dan lintas agama merupakan komunitas yang mencerdaskan dan mempersatukan bangsa.
"Bantu kami untuk membangun Indonesia, jadi silakan Anda mendukung diterima, tetapi yang berbeda pandangan politik dengan kami jangan musuhi kami," kata Indra.
“Anggaplah tetap bersaudara yang ibaratnya lagi balapan sepeda. Siapa saja bisa menang, tetapi tidak perlu membenci. Laskar AMAN tidak memusuhi dan menganggap semua sama harkat martabatnya.”
"Saya ini Nasrani, ajaran gereja itu cinta kasih. Kalau ada orang yang mendorong narasi untuk memusuhi justru bertentangan dengan ajaran gereja," sambung Indra Charismiadji.
Indra Charismiadji Sosok Kritis
Sebagai pengamat pendidikan, Indra tergolong rajin melontarkan kritik-kritik yang menghujam.
Beragam persoalan Pendidikan kekinian mendapat sorotan. Mulai masalah kualitas guru honorer, sistem seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), model Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang banyak dikeluhkan dan dicemaskan para orang tua murid, dan beragam masalah pendidikan lainnya.
Indra juga tidak sungkan “menghantam” Mendikbudristek Nadiem Makariem. Bukan persoalan personal Mas Menteri yang dikulik, tetapi soal program-program pendidikan yang diusungnya.
Indra selalu melancarkan kritik disertai argumen yang gampang dicerna.
“Memang sejak dari kecil, passion saya ada di dunia pendidikan. Jadi, walaupun saya berlatar belakang pendidikan dari bidang yang berbeda. Namun, rasa cinta terhadap bidang pendidikan bagaikan magnet yang menarik diri saya untuk selalu berkiprah dalam bidang edukasi,” demikian kata Indra, dikutip dari indracharismiadji.com.
Profil Indra Charismiadji
Indra Charismiadji lahir di Bandung, 9 Maret 1976.
Indra menyelesaikan studi dari the University of Toledo, negara bagian Ohio, Amerika Serikat.
Dia berhasil meraih gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran untuk jenjang strata satu.
Dikutip dari indracharismiadji.com, Indra melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Ottawa Lake, negara bagian Michigan, Amerika Serikat.
Indra pernah bekerja di beberapa perusahaan tingkat dunia di Amerika Serikat seperti Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation.
Pada 2002, Indra memutuskan untuk kembali ke tanah air.
Lahir dari keluarga pendidik, Indra memilih berperan aktif dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia.
Indra memperkenalkan CALL (Computer-Assisted Language Learning) atau pemelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.
Sukses mengimplementasikan CALL di ribuan institusi pendidikan.
Indra dikenal sebagai pakar bidang teknologi pendidikan dengan spesialisasi di Pembelajaran Abad 21.
Dia juga Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS).
Indra meraih penghargaan “Anugerah Pendidikan Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada 2018.
Indra Charismiadji juga aktif berorganisasi, antara lain:
1. Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia
2. Ketua Dewan Pembina di Perkumpulan Sekolah Digital Indonesia
3. Ketua Dewan Pembina di Harmoni Pendidik Pengajar Indonesia (HIPPER 4.0)
4. Ketua Dewan Pembina di Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO)
5. Dewan Pembina Ikatan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi PGRI (IGTIK PGRI)
6. Anggota kehormatan dari APACALL (Asia Pacific Association for Computer-Assisted Language Learning)
7. Anggota dari ISTE (International Society for Technology in Education)
8. Anggota CSTA (Computer Science Teachers Association). (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu