jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo membeberkan program baru yang akan diusung paslon nomor urut 02 itu.
Hashim menyebutkan salah satu programnya ialah menghapus utang kredit petani dan nelayan.
BACA JUGA: Budisatrio Djiwandono Beberkan Mimpi Besar Prabowo Subianto untuk Rakyat Indonesia
Hal itu diungkapkan Hashim dalam acara pemenangan Prabowo-Gibran satu putaran bersama para relawan di MG Setos, Kota Semarang, Minggu (21/1).
Dalam paparannya, Hashim menjelaskan program-program Prabowo-Gibran jika menang pilpres mulai dari makan dan susu gratis untuk anak dan ibu hamil, hingga mendirikan rumah serta apartemen untuk jutaan warga Indonesia.
BACA JUGA: Inilah Jadwal Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Sumsel
Hashim mengatakan ada program baru setelah tim beberapa kali bertemu nelayan dan petani.
Dia menyebutkan kurang lebih 8 juta orang petani dan nelayan yang terlilit utang.
BACA JUGA: Paguyuban Pujakesuma Beri Dukungan, Prabowo-Gibran Janji Melanjutkan Program Jokowi
"Ada jutaan, ada yang bilang 5-8 juta petani nelayan yang terbebani utang yang belum lunas dan belum dibayar karena tidak mampu membayar utang pokok dan bunga dan kini mereka harus ke mana, ke rentenir dan pinjol," jelas Hashim.
"Karena mereka tidak bisa dapat kredit dari perbankan nasional. Sudah di black list, dicoret namanya, nggak bisa pinjam lagi," lanjutnya.
Dia kemudian bercerita sempat bertemu dengan 1.000 nelayan dan petani yang ternyata 90 persen terlilit utang.
Melihat hal itu, ada program Prabowo-Gibran untuk melakukan pemutihan terhadap utang para petani dan nelayan.
Dia menyebutkan nantinya para petani dan nelayan akan dilakukan pemutihan utang dan tidak akan ditagih bank, sehingga bisa meminjam kembali.
"Tidak akan ditagih oleh bank-bank. Kami hapus. Mereka diberi hak pinjam lagi. Mau pinjam Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 500 ribu, monggo. Pemerintah Prabowo-Gibran akan beri hak," jelasnya.
Hashim juga menegaskan dengan program tersebut perbankan tidak akan rugi. Menurutnya, utang lama sudah diganti oleh asuransi.
"Kami jamin perbankan nasional tetap sehat. Tidak akan rusak. Bank itu tidak rugi karena utang lama diganti asuransi kredit, maka tidak rugi," ujarnya.
Selain soal pemutihan utang, Hashim juga menjelaskan soal program pembangunan rumah serta apartemen di desa dan kota.
Dalam perencanaan akan dibangun 20-25 unit rumah di setiap desa di Indonesia. Dia menambahkan nantinya di perkotaan juga dibangun rumah susun atau apartemen seperti di Singapura.
"Akan bangun 3 juta unit rumah dan apartemen untuk 3 juta keluarga. Harapannya dalam 10 tahun akan dibangun 30 juta rumah dan apartemen yang bisa tampung 150 juta warga kita, penduduk Indonesia yang belum punya rumah layak dan baik," pungkas Hashim.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Kenny Kurnia Putra