jpnn.com, PINRANG - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang kembali menggelar kegiatan Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day (FFD).
Farm Field Day merupakan kegiatan antara petani, penyuluh, peneliti serta stakeholder lainnya saling bertukar informasi dalam mengembangkan sektor pertanian.
BACA JUGA: Gelar FFD Program CSA, Petani Pinrang Optimistis Tingkatkan Produktivitas
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu menekankan SDM harus terus diperkuat.
"Kalau kita ingin pertanian makin maju, maka harus diperkuat SDM-nya. Pengetahuan dan kemampuan SDM pertanian harus terus ditingkatkan untuk mendukung hal itu," kata Syahrul.
BACA JUGA: 777 Petani Milenial Sleman Dikukuhkan: Jadikan Pertanian Lifestyle
Peningkatan kualitas SDM tidak pernah berhenti dilakukan Kementerian Pertanian.
Pasalnya, SDM menjadi kunci pembangunan pertanian sekaligus peningkatan produktivitas.
BACA JUGA: Bharada E Ungkap Pengakuan Mengejutkan soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi
"Melalui FFD diharapkan para petani dapat memanfaatkan ajang tersebut untuk terus meningkatkan produktivitasnya karena tujuan utama FFD adalah saling bertukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusaha tani," ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan FFD merupakan sarana menjalin ajang kemitraan sesama penyuluh, petani, ataupun perusahaan yang terkait dengan bisnis pertanian.
FFD berfungsi sebagai tempat sharing pengalaman antara petani dan petani, penyuluh dan petani serta antarpenyuluh.
Melalui FFD Program Strategic Irrigation Modrnization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) diharapkan petani melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) dapat terus meningkatkan produktivitasnya ditengah kondisi iklim yang terus berubah.
Teknologi CSA merupakan kunci andalan SIMURP dan memiliki dampak yang positif untuk pertanian.
“CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani,” ujar Dedi.
"CSA juga terbukti mampu membantu ribuan para petani di daerah. CSA berhasil melahirkan petani-petani cerdas yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang selalu berubah-ubah,” kata Dedi.
FFD yang dilaksanakan di Kabupaten Pinrang, Senin (31/10) bertempat di Kelompok tani Mandiri Desa Barang Palie juga dihadiri oleh Kecamatan Lanrisang Bachrum.
Dalam arahannya, Bachrum mengatakan Program SIMURP dari Kementerian Pertanian memberi harapan yang besar bagi petani untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.
Terbukti, lanjut pria yang pernah menjabat Kepala Bidang di Bappeda ini, hasil ubinan penerapan CSA di wilayah ini mencapai 11 ton per hektare.
"Ada peningkatan dari musim tanam sebelumnya yang hanya 7 ton per hektare. Tentunya ini menjadi harapan besar untuk terus mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, sehingga ekonomi petani bisa meningkat." kata Bachrum.
Bachrum menambahkan kegiatan ini satu paket antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA).
Distanhorti menangani urusan pendampingan dan SDM Petani dan PSDA bertanggung jawab terhadap pekerjaan fisiknya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan Syukur Tanri yang mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menyampaikan ihwal adanya pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi sekunder Langnga. Sehingga pintu air akan ditutup mulai 17 Oktober 2022 hingga 31 Maret 2023.
Untuk petani yang pengairan lahannya bersumber melalui saluran sekunder Langnga, akan ada penundaan untuk turun sawah pada musim tanam Oktober-Maret.
"Tapi kami tidak melarang petani yang akan tetap turun menanam padi. Untuk mereka yang ingin menanam palawija, silahkan masukkan usulan komoditinya melalui penyuluh masing-masing," jelasnya.
Syukur Tanri berharap agar penerapan teknologi dan pelatihan pembuatan pupuk organik serta pestisida nabati melalui SIMURP ini, terus dilanjutkan walaupun program ini telah berakhir.
Rapiuddin, salah satu tenaga penyuluh pertanian di Kecamatan Lanrisang yang ditemui dilokasi juga mengungkapkan tentang CSA atau Sistem Pertanian Cerdas Iklim yang menjadi salah satu bagian dari Program SIMURP ini, telah memberikan banyak manfaat bagi petani.
"Sistem pertanian yang cerdas iklim adalah salah satu bentuk pelatihan yang ditawarkan oleh Program SIMURP dan benar-benar telah menambah wawasan petani. Terutama untuk melakukan budidaya yang ramah lingkungan termasuk manfaat penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati," katanya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijebloskan ke Tahanan, Nikita Mirzani Mengamuk
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti