Program Food Estate Mampu Mengatasi Kemiskinan di Sumba Tengah

Jumat, 27 Mei 2022 – 19:18 WIB
Penandatanganan nota kesepakatan antara Kementan melalui BPPSDMP dengan Pemkab Sumba Tengah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SUMBA TENGAH - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengatasi persoalan kemiskinan. Salah satunya melalui program food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Program food estate di Sumba Tengah sangat berhasil, karena mampu mengatasi kemiskinan yang dialami warga di daerah itu," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo lewat keterangannya.

BACA JUGA: Kadistan Tegaskan Food Estate di Belu NTT Tidak Gagal, Ini Faktanya

Dia mengatakan Kementan telah menetapkan Kabupaten Sumba Tengah sebagai kawasan food estate yang merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam satu kawasan.

Syahrul mengatakan luas kawasan food estate di Sumba Tengah mencapai 10.000 hektare, terdiri dari 5.000 hektare kawasan persawahan dan 5.000 hektare merupakan lahan pertanian lahan kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.

BACA JUGA: Yang Kenal Orang Ini Mending Bertobat, karena Polisi Sudah Bergerak

"Hasil yang diperoleh sangat luar biasa. Program food estate di Sumba Tengah itu sangat berhasil dan akan mampu mengurang jumlah warga miskin di salah satu kabupaten di Pulau Sumba itu," tegas mentan.

Keberhasilan tersebut pun dibeberkan oleh Bupati Sumba Tengah Paulus S.K Limu.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Orang Ini, yang Kenal Pasti Enggak Bisa Tidur

"Di tahun pertama program food estate produktivitas mencapai 5,4 ton. Di tahun kedua, yakni 2021 mencapai 6 ton. Ini adalah capaian yang luar biasa mengingat hampir seluruh petani di Sumba Tengah tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Rata-rata mereka tidak lulus SD", kata Paulus.

Paulus pun tak hentinya mengucap syukur dan mengapresiasi pemerintah pusat yang turun langsung di lokasi FE.

"Bantuan 300 alsintan, benih dan sarana prasarana lainnya tidak akan ada artinya bila tidak didukung oleh sumberdaya manusia yang mumpuni. Hadirnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui pendampingan penyuluh, pendampingan mahasiswa Polbangtan, pelatihan dalam mengubah pola pikir dan kebiasaan petani tak dapat dipungkiri menjadi pendongkrak peningkatan produktivitas di Sumba khususnya Sumba Tengah," kata Paulus.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan program food estate tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari pemerintah daerah.

"Sinergi ini tak akan berhasil bila tidak didukung oleh Pemimpin daerah. Pemimpin daerah yang mencintai sektor pertanian berarti mencintai rakyatnya. Kenapa? Karena sektor pertanian berkaitan dengan pangan, berkaitan dengan hajat hidup dan keberlangsungan hidup rakyat. Mencintai pertanian berarti mencintai rakyatnya, dan sudah dapat dipastikan Pemimpin Daerah seperti ini sangat dicintai oleh rakyatnya," sanjung Dedi di kantor Bupati Sumba Tengah (27/5).

Dia pun berharap kabupaten-kabupaten yang memiliki warga miskin terbanyak di NTT untuk dapat mengaplikasi program food estate seperti dilakukan di Sumba Tengah dalam mengatasi kemiskinan.

"Kalau mau kaya atau tidak miskin, yaitu bertani. Alam NTT sangat potensial untuk pengembangan usaha pertanian yang mampu membuat petani menjadi kaya dan keluar dari lilitan kemiskinan. Pemerintah akan siap membantu memberikan bantuan pendidikan bagi petani dan bantuan peralatan mesin pertanian untuk pengembangan usaha pertanian," kata Dedi.

Di hari yang sama ditanda tangani nota kesepakatan antara Kementan melalui BPPSDMP dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah.

Nota Kesepakatan tersebut dijalin dengan tujuan menghasilkan sumber daya manusia pertanian profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha di Kabupaten Sumba Tengah.

"Kami sepakat untuk meningkatkan kualitas SDM melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian. Tak hanya itu akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi pertanian, dukungan sarana dan prasarana dalam rangka pengembangan sumber daya manusia pertanian sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri akan dilaksanakan," kata Dedi. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 10 Orang Tewas Terjatuh dari Jembatan yang Diresmikan Presiden Jokowi


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler