Program Guru Penggerak era Nadiem Jadi Angin Segar Bagi Dunia Pendidikan Nasional

Kamis, 15 April 2021 – 12:29 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Itje Chodidjah memuji kinerja Nadiem Anwar Makarim selama menjabat sebagai Mendikbud.

Itje mengaku selama 40 tahun berkecimpung sebagai pendidik, dia kerap memberikan kritik karena selalu merasa ada yang kurang atau tak beres dari tata kelola pendidikan nasional.

BACA JUGA: Kinerja Nadiem Makarim Sebagai Mendikbud Dinilai Memuaskan

"Sekarang kebijakan-kebijakan yang dimunculkan Mas Menteri membuat saya adem. Memang yang dilakukan Kemendikbud era Nadiem tidak akan satu kali jadi. Pasti ada tantangannya,” ungkap Itje, Kamis (15/4).

Dia mencontohkan, Program Guru Penggerak yang merupakan salah satu episode Kebijakan Merdeka Belajar yang digagas Nadiem sejak tahun lalu.

BACA JUGA: 2 Tahun Pindah Agama, Salmafina Enggak Nyaman Ditanya Soal ini

Program ini dinilai sangat melegakan para guru dan pendidik di seluruh Indonesia. Keberadaan Program Guru Penggerak mampu menguatkan dan melembagakan aktivitas guru-guru yang semula berjalan sendirian.

Menurut Itje, bisa dibayangkan peranan dan dampak positif yang akan dihasilkan dari aktivitas ribuan guru penggerak yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Jokowi 2 Kali Terbitkan Keppres Pengangkatan PNS, Guru dan Tendik Honorer Juga Pengin

“Sebagai pelatih guru, bagi saya ini betul-betul program unggulan,” ungkap Itje.

Walikota Makassar Mohammad Rhamdan Pomanto, juga merasa Program Guru Penggerak merupakan angin segar di dunia pendidikan nasional.

Menurut dia, Program Guru Penggerak dapat memicu guru untuk berkarya lebih baik dan menciptakan metode pendidikan yang mudah diterima anak didiknya.

Dari 183 guru di Makassar, dia mengaku akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mensosialisasikan program guru penggerak ini.

“Di Makassar saya yang awalnya pesimis kini yakin (masalah pendidikan) bisa diperbaiki bersama,” kata Rhamdan.

Sebagai informasi, Program Pendidikan Guru Penggerak meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak.

Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Sampai saat ini, proses pendaftaran guru penggerak telah memasuki Angkatan 4.

Sejak awal, setiap angkatan akan terdiri dari sekitar 2.800 calon guru penggerak yang berasal dari 56 daerah di Indonesia.

Sampai Maret 2021, sudah dua angkatan guru penggerak yang melangsungkan pendidikan.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kawasan Tenjo Makin Dilirik Pengembang


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler