Program KKBPK Dapat Menyelesaikan Stunting-Anak Putus Sekolah di Jabar

Kamis, 08 Agustus 2019 – 20:54 WIB
Plh Sekda Jabar saat membuka Review Program KKBPK tingkat Provinsi Jabar di Kota Bandung. Foto: Humas Pemprov Jabar For Jabar Ekspres

jpnn.com, BANDUNG - Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad mengatakan, laju pertumbuhan penduduk Jabar tergolong cepat. Salah satu faktor penyebab adalah rata-rata wanita usia subur melahirkan atau Total Fertility Rate (TFR) masih tinggi.

“Oleh karena itu, pengendalian kelahiran itu sangat penting karena berdampak pada daya saing daerah dan indeks pembangunan manusianya,” kata Daud.

BACA JUGA: Begini Upaya Pemprov Jabar Menyinergikan Pembangunan dengan 27 Pemda Kabupaten/Kota

Hal itu dikatakan saat membuka Review Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tingkat Provinsi Jabar Tahun 2019 di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Rabu (7/8).

Selain itu, Daud menyatakan, stunting, keluarga pra-sejahtera, dan anak putus sekolah, masih menjadi persoalan di Jabar dan mendapatkan atensi. Maka itu, dia menilai program KKBPK dapat menyelesaikan deretan masalah tersebut sekaligus menjadi proyek prioritas nasional.

BACA JUGA: ASN Pemprov Jabar Harus Memiliki Empat Kompetensi

BACA JUGA: Begini Upaya Pemprov Jabar Menyinergikan Pembangunan dengan 27 Pemda Kabupaten/Kota

Daud juga berharap KKBPK dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan Jabar dalam melahirkan generasi penerus yang sehat, cerdas, inovatif, berdaya saing tinggi, berbudaya, produktif, dan bahagia.

BACA JUGA: Wagub Jabar: Jadikan Masjid sebagai Pusat Peradaban

“Sehingga program ini memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan sumber daya manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang,” katanya.

“Melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif dengan arah sasaran meningkatnya pengendalian jumlah penduduk,” ucap Daud melanjutkan.

Menurut Daud, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah mengelola dan mengedukasi sekira 2.035 kampung Keluarga Berencana di Jabar.

BACA JUGA: ASN Pemprov Jabar Harus Memiliki Empat Kompetensi

Dalam kesempatan yang sama, Daud meminta KKBPK tidak hanya berorientasi pada angka kelahiran, tetapi juga fokus pada upaya-upaya pemenuhan kualitas pelayanan. “Serta menghormati hak-hak reproduksi dalam meningkatkan kualitas kehidupan keluarga,” tutup Daud. (jabarekspres)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angka Pengangguran di Jawa Barat Tertinggi Nasional


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler