jpnn.com, JAKARTA - Jumlah guru yang mendaftar program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) tahun 2021 yang cukup banyak, meskipun pendaftaran belum dua pekan dibuka.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Hasan Chabibie mengatakan sejak diluncurkan pada 15 April 2021, PembaTIK berhasil menarik minat 80 ribu guru.
BACA JUGA: Tingkatkan Kompetensi TIK Guru, Kemendikbud Kembali Luncurkan Bimtek PembaTIK 2021
Dengan capaian tersebut, program yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim atau Mas Nadiem ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebanyak 75 ribu guru.
“Ini capaian luar biasa, karena hanya dalam kurun waktu 10 hari target peserta yang dicanangkan telah tercapai,” kata Hasan Chabibie, Senin (26/4).
BACA JUGA: Guru Honorer Lakukan Ini Bila Mas Nadiem Angkat PPPK Berkinerja Baik menjadi PNS
Dia mengapresiasi satuan kerja internal Kemendikbud, kepala daerah, dinas pendidikan provinsi maupun kota/kabupaten, juga duta Rumah Belajar serta sahabat Rumah Belajar yang ada di seluruh Indonesia atas keberhasilan menarik minat para guru.
Hasan berharap setelah para peserta ini mendaftar dalam acara PembaTIK 2021, mereka mengikuti tahapan yang sudah dijadwalkan.
BACA JUGA: Mas Nadiem Dinilai Sangat Kompeten Pimpin Kemendikbud-Ristek
“Kami harapkan menjadi pembelajaran bagaimana nanti bisa mengimplementasikan model pemanfaatan TIK dengan sebaik-baiknya,” ujar Hasan.
Berdasarkan data Kemendikbud hingga Sabtu (24/4) pukul 21.23 WIB, dari jumlah 80 ribu pendaftar, Provinsi Jawa Timur berada di tingkat teratas dengan 14.309 guru, diikuti Jawa Barat dengan 12.024 guru.
Selanjutnya, DKI Jakarta dengan 9.510 guru, dan Jawa Tengah 9.228 guru yang telah mendaftar.
Selain itu, terdapat 141, guru yang mendaftar yang berasal dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
Peserta yang mendaftar program PembaTIK 2021 terdiri dari guru PNS dari semua jenjang, guru tetap yayasan, guru honorer di instansi pemerintah/swasta dari semua jenjang yang telah mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata pelajaran/guru kelas).
Hasan menjelaskan hasil ini juga memberikan rasa optimistis bahwa guru di seluruh Indonesia memiliki motivasi yang sama dengan kebijakan Kemendikbud.
“Guru-guru bisa menyinergikan seluruh kebijakan Kemendikbud yaitu Merdeka Belajar, Guru Penggerak dan juga bantuan kuota data internet," terang Hasan. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad