Program Menarik Kemendikbudristek untuk Dosen, Guru, Pelaku Budaya & Siswa, Buruan Daftar

Sabtu, 30 April 2022 – 23:57 WIB
Kemendikbudristek umumkan kabar gembira untuk para guru yang ingin meningkatkan kemampuannya. IIlustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) program gelar mulai 11 April sampai 30 Juni 2022 mendatang.

BPI memberikan kesempatan bagi pelaku budaya, guru, dan siswa untuk meningkatkan kapasitasnya melalui pemanfaatan dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

BACA JUGA: BKH PGRI: Pengangkatan PPPK & CPNS dari Honorer Tidak Perlu Tes Lagi

Harapannya, makin banyak masyarakat yang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.  

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Kapuslapdik), Kemendikbudristek, Abdul Kahar menyambut baik kerja sama LPDP dengan Kemendikbudristek dalam menjalankan BPI.

BACA JUGA: Bea Cukai Sebut Kinerja APBN Kian Meningkat

Sejak BPI diluncurkan tahun lalu, sebanyak 22.180 penerima beasiswa telah memanfaatkan program ini. 

Kahar mengungkapkan bahwa sebelumnya, para guru dan pelaku budaya masih harus berkompetisi dengan masyarakat umum untuk meraih beasiswa LPDP.

BACA JUGA: Demi Pendidikan Indonesia, Ulama Kondang Ini Rela Tinggalkan Posisi Penting di Mekkah, Siapa Dia?

“Sekarang, perluasan beasiswa ini memberi kesempatan yang lebih luas bagi para dosen, guru, pelaku budaya, dan adik-adik kita yang berprestasi khusus,” tuturnya, Sabtu (30/4).

Dia melanjutkan, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan LPDP memperluas beasiswa ini untuk meningkatkan akses bagi target sumber daya manusia di bawah Kemendikbudristek.

Baik guru, pelaku budaya, dan peserta didik agar makin banyak masyarakat yang memperoleh manfaat dari program ini.

Perluasan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan LPDP dalam program BPI ini terdiri atas beasiswa gelar dan nongelar. Contohnya, beasiswa kampus merdeka.

Beasiswa gelar diberikan bagi jenjang sarjana, magister, hingga doktoral. 

“Untuk S-1, kami kelola khusus untuk pelaku budaya di dalam negeri, calon guru SMK di dalam negeri, dan siswa berprestasi baik di dalam dan luar negeri," ujarnya.

BPI menetapkan syarat aspek usia dan ijazah atau indeks prestasi kumulatif yang berbeda-beda untuk setiap jenis beasiswa. Kemampuan bahasa pendaftar juga harus yang dibuktikan dengan sertifikat asli dan masih berlaku.

Tak ketinggalan, Letter of Acceptance (LoA) Uncondiitional dari perguruan tinggi luar negeri, SK Rektor Lulus Ujian Masuk Universitas untuk tujuan dalam negeri yang sesuai dengan daftar perguruan tinggi yang dikeluarkan BPI pun harus dilengkapi.  

Komponen pembiayaan BPI mencakup dana pendidikan dan biaya pendukung. Dana pendidikan terdiri atas dana pendaftaran, dana spp, dana tunjangan buku, dana bantuan penelitian tesis/disertasi, dana bantuan seminar internasional, serta dana bantuan publikasi jurnal internasional.

Sementara, untuk biaya pendukung meliputi dana transportasi, dana aplikasi visa/izin tinggal, dana asuransi kesehatan, dana hidup bulanan, dana kedatangan, dana tunjangan keluarga (khusus doktoral), dan dana keadaan darurat.

Selain itu, khusus bagi penerima beasiswa penyandang disabilitas, diberi dana tambahan yang unsurnya meliputi dana transportasi pendamping, dana asuransi pendamping, dan biaya pendukung lainnya yang disetujui Kemendikbudristek dan LPDP. 

Beasiswa S-2 diberikan bagi para pelaku budaya di dalam negeri (DN) dan luar negeri (LN), calon dosen vokasi (DN), calon dosen PTA (DN, LN, dan joint/ double degree), siswa berprestasi (DN dan LN), serta guru dan tenaga kependidikan (DN dan LN).

Beasiswa S-3 diberikan bagi dosen PTA dan tematik khusus di (DN dan LN), dosen vokasi (DN), pelaku budaya (DN dan LN), serta guru dan tenaga kependidikan serta dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (DN). (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PGRI Ragu Revisi UU Sisdiknas Mengakomodasi Kepentingan Guru


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler