jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar memberikan apresiasi atas kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menurut Billy, Kementan telah meningkatkan nilai ekspor sektor pertanian di masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Kementan: Produksi Pangan Dalam Negeri Tetap Jadi Prioritas Utama
“Saya mendukung semua program yang diusung oleh Kementan, khususnya untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama generasi milenial di sektor pertanian,“ kata Billy saat melakukan pertemuan dengan Mentan SYL di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (13/10).
Billy menyebut bahwa Mentan SYL memiliki program yang sangat krusial untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, yaitu melalui program food estate yang kini tengah giat dilakukan di Provinsi Kalimantan Tengah.
BACA JUGA: Kementan Sebut Food Estate Mampu Memperkuat Cadangan Pangan Nasional
Billy selaku generasi milenial mengaku akan berkontribusi dalam mencapai output pertanian yang optimal melalui peningkatan penggunaan teknologi pertanian dan meningkatkan minat generasi muda di sektor pertanian untuk menjadi petani milenial.
“Menteri Pertanian memiliki program mendorong munculnya 2,5 juta petani milenial untuk menggerakan pertanian secara modern dan mengakses pasar secara leluasa. Untuk itu kami selaku Staf Khusus Presiden khususnya bidang inovasi, entrepreneurship dan milenial akan turut mendukung program tersebut dalam rangka menciptakan ketahanan pangan nasional, “ beber Billy.
BACA JUGA: Apresiasi Kementan untuk DIY yang Telah Menyalurkan 309.180 Kartu Tani
Dia juga menyebut generasi milenial seharusnya kembali ke sektor pertanian, karena dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indoensia saat ini, sektor pertanian merupakan sektor yang paling stabil.
“Pertumbuhan di sektor pertanian paling tinggi dibanding sektor lainya. Sehingga sektor ini terbukti menjadi sektor andalan di negeri ini,” tambah Billy.
Merujuk data BPS, pada kuartal II 2020 sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan pencapaian 16,24 persen (q to q).
Padahal, pandemi Covid-19 belum juga usai dan sejumlah sektor lain pun masih cenderung terpuruk di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sampai 4,19 persen (q to q) dan 5,32 persen (y-o-y).
Selain itu Nilai Tukar Petani (NTP) periode September 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan terjadi sebesar 101,66 jika dibandingkan dengan NTP Agustus 2020 yang sebesar 100,65. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan