Program Praktisi Mengajar Segera Dibuka, Pelamar Siap-siap Saja 

Selasa, 07 Februari 2023 – 21:25 WIB
Kemendikbudristek segera membuka pendaftaran Program Praktisi Mengajar, bagi yang ingin mendaftar siap-siap saja. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan membuka pendaftaran program Praktisi Mengajar angkatan 2 bagi perguruan tinggi dan praktisi bulan ini.

Menjelang pembukaan pendaftaran, Kemendikbudristek menyelenggarakan sosialisasi program bagi LLDIKTI wilayah I-XVI (6-7 Februari), praktisi (13 Februari), dan perguruan tinggi vokasi (15 Februari).

BACA JUGA: Kemendikbudristek: Praktisi Mengajar Bukan Pesaing Dosen

“Praktisi diharapkan dapat berbagi kepakaran yang selama ini mereka dapatkan, memperkaya wawasan, perspektif, dan persepsi masyarakat kampus untuk memahami dunia kerja yang sesungguhnya,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati, Selasa (7/2).

Praktisi Mengajar adalah program yang diinisiasi Kemendikbudristek untuk mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan para dosen dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas.

BACA JUGA: Info Terkini dari Pejabat Kemendikbudristek soal Kurikulum Merdeka, Guru Perlu Tahu

Program ini diluncurkan pada 2022 sebagai salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjembatani kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI). 

Dalam implementasinya, program Praktisi Mengajar memungkinkan mata kuliah dirancang dan dikelola bersama dosen dan praktisi sehingga mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran holistik yang menghubungkan teori dengan praktik lapangan.

Dirjen Kiki menuturkan program ini merupakan salah satu upaya untuk mengakselerasi penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia kerja.

“Mahasiswa tidak hanya mendapatkan bekal teori semata melainkan juga pengetahuan dan pengalaman dari dunia kerja. Dampaknya kami harap mahasiswa lebih siap terjun ke dunia kerja karena telah terpapar dengan berbagai informasi tentang apa yang terjadi di dunia kerja,” papar Dirjen Kiki.

Penyelenggaraan program Praktisi Mengajar tahun 2022 telah menghasilkan kurang lebih 12 ribu kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Program ini telah memberikan dampak kepada puluhan ribu mahasiswa sehingga mereka memiliki kompetensi yang mumpuni dan berdaya saing ketika lulus dari perguruan tinggi. 

Pada kesempatan ini, Kiki mendorong keterlibatan para dosen dan pimpinan perguruan tinggi.

Dia berharap agar dosen dan pimpinan perguruan tinggi membuka akses seluas-luasnya kepada para praktisi untuk ikut mengajar, mendidik, dan membina mahasiswa. 

Sementara itu, Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono mengatakan bahwa program ini menurutnya tidak hanya penting bagi mahasiswa tetapi juga para dosen.

Sebab, membuka interaksi antara dosen dengan praktisi yang akan memperkaya wawasan serta memperbarui pengetahuan para dosen atas berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan industri terkini.

“Harapannya, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia industri makin lama kian erat sehingga berbagai capaian positif bisa dirasakan untuk kemajuan Indonesia,” ungkapnya.

Berbeda dari tahun sebelumnya yang memiliki dua jenis kolaborasi, dalam Praktisi Mengajar Angkatan 2 Tahun 2023 terdapat satu skema kolaborasi, yaitu kelas kolaborasi selama 12 jam.

Satu kelas kolaborasi terdiri dari satu praktisi yang mengajar selama 12 jam atau dua praktisi yang mengajar selama masing-masing selama 6 jam. 

"Dengan kolaborasi yang baik antara dosen dan praktisi dari perusahaan, kurikulum yang diberikan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” terang Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney. 

Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut terkait program Praktisi Mengajar melalui Instagram: @praktisimengajar maupun laman praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler