Program Seragam Sekolah Gratis Ahmad Ali-Abdul Karim Disambut Gembira Ibu-Ibu

Selasa, 12 November 2024 – 13:24 WIB
Kampanye Ahmad HM Ali-Abdul Karim Al Jufri di di Jalan Anoa, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. Foto: dok TM

jpnn.com, PALU - Program seragam sekolah gratis dari calon gubernur dan calon wakil gubernur Ahmad HM Ali-Abdul Karim Al Jufri disambut gembira oleh ibu-ibu dalam kampanye dialogis Minggu 10 November 2024 malam.

Pasangan dengan tagline BERAMAL itu menggelar kampanye tersebut di Jalan Anoa, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

BACA JUGA: Forkopimda Sumsel Ajak Masyarakat Jaga Keamanan di Tengah Dinamika Pilkada 2024

Dalam orasi politiknya, Ahmad Ali memaparkan sejumlah visi misi dirinya dengan Abdul Karim, termasuk program penyediaan perlengkapan sekolah bila terpilih menjadi gubernur dan wagub pada pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

"Seragam sekolah gratis ini penting, agar tidak ada lagi anak-anak di sekolah merasa minder karena pakainnya lusuh," ungkap Ahmad Ali.

BACA JUGA: Pengamat Ingatkan Soal KPU Sulteng, Palu dan Morowali Dilaporkan ke Bawaslu

Bagi dia, persoalan seragam menjadi salah satu masalah pendidikan. Selain menjadi beban ekonomi masyarakat, juga berpengaruh pada kemampuan anak mengembangkan prestasi di sekolah.

"Hal itu bisa berpengaruh terhadap anak-anak untuk berprestasi, karena selalu merasa minder dengan teman-temannya yang secara ekonomi lebih baik sehingga setiap tahun bisa ganti seragam baru," ujarnya.

BACA JUGA: Ini Motif 2 Anggota Polresta Palu Aniaya Tahanan, Korban Tewas

"Kami bertekad menyiapkan baju gratis untuk semua tingkatan, termasuk menyiapkan perlengakapan sekolah, buku-buku, Insyaalah tidak ada lagi pungutan uang komite dan lain-lain," jelas Ahmad Ali.

Dia tidak ingin anak sekolah menjadi beban bagi orang tua, sebab memastikan pendidikan bagi penerus bangsa adalah tanggung jawab pemerintah.

Program itu pun disambut baik oleh masyarakat. Seragam gratis bagi anak sekolah dianggap bisa meringankan beban bagi orang tua. Program itu juga dianggap realistis untuk dilaksanakan.

"Selama ini kita memang selalu terbebani beli baju sekolah. Bagus itu (program seragam sekolah gratis)," ungkap Rani, ibu rumah tangga berusia 39 tahu yang berprofesi sebagai karyawan laundry hotel.

Rani bahkan mengaku salah satu dari anaknya terpaksa tidak melanjutkan pendidikan karena terkendala biaya.

"Anak saya lima orang, dua sudah kuliah tapi yang satu berhenti karena tidak ada biaya. Kemudian dua orang SMP (sekolah menengah pertama) dan satu orang SMA (sekolah menengah atas)," kata perempuan yang mengaku baru pertama kali hadir dalam kampanye calon gubernur itu.

Usai kampanye, Ahmad Ali juga didatangi sejumlah ibu-ibu. Mereka mengadukan persoalan beasiswa, termasuk masalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang disebut kerap tak tepat sasaran. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler