jpnn.com, SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengunjungi Kampung Batik Kauman di Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jateng.
Dalam kunjungannya, Ganjar terkesan dengan berbagai inovasi di kampung batik tersebut.
BACA JUGA: Relawan Saung Ganjar Hadir di Bandung, Ribuan Warga Merespons Positif
Pria 53 tahun ini mengatakan, kampung ini menghadirkan 1.000 design batik lintas zaman yang bisa masyarakat temukan, mulai dari yang kuno hingga paling modern.
Tak hanya itu, Ganjar menyebut para pengunjung juga bisa belajar membuat berbagai design batik.
BACA JUGA: Nippon Paint Donasikan Cat untuk Kawasan Wisata Pecinan Kembang Jepun
"Ini bagian tempat destinasi wisata yang sangat bagus. Tidak hanya orang membeli batik, tapi orang juga bisa belajar membatik. Ada pengalaman ya, ada workshopnya di sini," kata Ganjar, Sabtu (1/10).
Selain itu, masyarakat bisa memesan design batik yang sudah jarang ditemukan di pasaran. Menurut Ganjar, ini adalah salah satu value terbaik yang dimiliki kampung batik.
BACA JUGA: Puluhan Nelayan Pesisir di Takalar Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden
"Kalau orang ingin yang klasik-klasik itu mereka yang suka batik, itu bisa direproduksi dan bahkan banyak yang bisa pesen, kalau ada batik yang seperti itu kita buat lagi. Mungkin orang sudah tidak bisa mendapatkan lagi batik-batik seperti itu," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga sempat menengok kegiatan anak-anak yang sedang menghias kue dengan berbagai corak batik.
Menurut Ganjar, kegiatan itu mengedukasi anak-anak agar semakin cinta terhadap produk asli dalam negeri.
Ganjar berharap, inovasi Kampung Batik Kauman dapat terus dikembangkan. Dia juga mendorong peran para pemuda untuk terus memajukan destinasi wisata ini.
"Nah ini karya anak bangsa yang hari ini dikembangkan. Mudah-mudahan yang muda juga menciptakan batik baru dengan filosofi yang lebih dalam dan punya makna dari karya," tuturnya.
Di sela kunjungannya, Ganjar sempat menanyakan hasil penjualan batik pascapandemi.
Ganjar mengatakan, hasil penjualannya sudah lebih baik dan orderannya juga terus meningkat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan kepala daerah agar mengajak masyarakatnya berwisata di dalam negeri. Jokowi mengaku tidak ingin cadangan devisa lari ke luar negeri.
"Ajak masyarakat kita, kita bisa defisit ini wisata kita. Yang datang ke sini belum banyak. Yang keluar malah banyak sekali. Hati-hati, devisa kita bisa lari lagi," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada