Promotor Buka Suara Soal Alasan Penonton Konser Coldplay Bertiket Dilarang Masuk

Selasa, 21 November 2023 – 20:30 WIB
Konser Coldplay di SUGBK Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11) malam. Foto: Firda Junita

jpnn.com, JAKARTA - Co-founder PK Entertainment, Harry Sudarma selaku promotor konser Coldplay angkat suara terkait ribuan penonton yang tidak bisa masuk ke lokasi acara.

Harry menjelaskan alasan tidak bisa masuknya para penonton ke dalam venue berkaitan dengan penipuan tiket yang 'dimainkan' calo.

BACA JUGA: Terungkap, Aliran Dana Tersangka Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang

Ribuan orang tidak bisa masuk lantaran mesin membaca bahwa tiket yang dimiliki tenyata duplikasi.

Menurutnya, peristiwa ini di luar kendali promotor. Sebab, pemilik tiket asli sudah lebih dahulu masuk.

BACA JUGA: Indonesia Disarankan Tiru Swedia & Norwegia untuk Turunkan Prevalensi Merokok

"Satu orang itu saja, sesuai dengan berita yang ada kan terjual 2.286 tiket hanya dengan bermodalkan 39 tiket. Jadi, kita bisa bayangkan ribuan orang yang berusaha masuk, tetapi tidak bisa karena memang tiketnya terdeteksi duplikasi dan tiket asli sudah masuk dan orangnya sudah ter-scan," ujar Harry, dikutip dari YouTube Kemenparekraf, Selasa (21/11).

Harry menilai keputusan menutup gerbang masuk pada pukul setengah sepuluh sudah tepat lantaran situasi di venue sudah tidak kondusif.

BACA JUGA: Penipu Tiket Konser Coldplay Rp 5, 1 Miliar Ghisca Debora Terancam Penjara 4 Tahun

Dia mengakui bahwa ada sejumlah kendala delay saat proses assesment penonton masuk.

Alhasil, pihak penyelenggara hanya melakukan pengecekan visual tiket agar aliran antrean menjadi lebih cepat.

"Diskusi dengan pihak berwenang dan pihak manajemen. Akhirnya kami putuskan dalam waktu 10 menit kami lakukan hanya visual check saja, sehingga aliran dari pembeli tiket dan penonton bisa masuk lebih cepat," tutur Harry.

Menurutnya, hal ini lah yang menyebabkan banyak orang memilih untuk membeli tiket dari calo di sekitar.

Situasi di venue pun semakin tidak kondusif dan sempat terjadi peristiwa kekerasan terhadap tim penerima tiket dan keamanan.

Setelah berdiskusi dengan pihak berwenang dan manajemen, pintu masuk pun diputuskan ditutup.

"Sehingga, memang ada beberapa orang-orang yang membeli tiket secara resmi melalui yang kita sebut ticket war, akhirnya tidak bisa masuk karena pintu memang kita sudah tutup," tuturnya. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler