jpnn.com, SURABAYA - Pakuwon Group mulai merasakan dampak positif tax amnesty alias amnesti pajak.
Pembeli yang telah memiliki dana cadangan mengincar produk-produk menengah ke atas milik Pakuwon Group.
BACA JUGA: Sophia Latjuba: Saya Benci Harga Properti di Indonesia
Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi menyatakan, di tengah kondisi daya beli yang menurun, investasi properti tetap menjadi pilihan utama.
Setelah tax amnesty, produk properti di atas Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar selalu mencatat penjualan tiap bulan.
BACA JUGA: Pembangunan Rumah Subsidi Tembus 30 Persen
”Karena ada cashflow yang likuid, mereka merasa sudah waktunya belanja properti,” ujarnya di sela Pakuwon Group Property Exhibition 2017 di Pakuwon Mall, Surabaya, Rabu (12/7).
Pada pameran kali ini, Pakuwon menargetkan bisa membukukan penjualan Rp 200 miliar. Target tersebut tumbuh sekitar 33 persen dari proyeksi pameran sebelumnya yang hanya dipatok Rp 150 miliar.
BACA JUGA: End User Ramai-Ramai Beli Apartemen Premium
”Kami optimistis bisa tercapai. Target tersebut hampir menyamai target 2014 yang mencapai Rp 250 miliar,” katanya.
General Marketing Finance Pakuwon Group Fenny menambahkan, hingga semester pertama tahun ini, capaian penjualan sudah tercatat Rp 1,2 triliun.
”Kalau dibanding semester pertama 2016, tumbuh lima persen yang mencapai Rp 1,1 triliun,” terangnya.
Pada tahun ini Pakuwon Group menargetkan penjualan Rp 2,7 triliun. Sedangkan target 2016 sebesar Rp 2,5 triliun dengan realisasi Rp 2,3 triliun.
”Yang menopang penjualan kondominium termasuk apartemen dengan porsi 78 persen, sisanya 22 persen dari residensial atau landed house,” ujar Fenny.
Kontribusi high rise naik dari tahun lalu yang hanya 70 persen, sisanya 30 persen landed house.
Sementara itu, kontribusi terbesar dari proyek di Surabaya yang mencapai 80 persen, sedangkan sisanya 20 persen di Jakarta.
General Manager Marketing Agung Nugroho menambahkan, produk yang diproyeksikan bisa menggenjot target penjualan pada pameran adalah Pakuwon Mall Mansion yang mencakup Benson Tower dan La Riz Mansion.
Kontribusi proyek-proyek tersebut terhadap target diharapkan bisa mencapai 40 persen.
”Tapi, stoknya juga sudah tidak banyak. Seperti La Riz, tinggal unit loft,” papar Agung.
Selain itu, proyek lain yang ditawarkan dalam pameran itu adalah Grand Pakuwon, Tunjungan City Superblok yang mencakup Office Pakuwon Center dan One Icon Residences, serta Pakuwon City yang terdiri atas landed house dan apartemen East Coast Mansion. (res/c21/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktor Utama Penyebab Kredit Macet Melambung
Redaktur & Reporter : Ragil