Properti Kembali Jadi Primadona saat Suku Bunga Turun

Kamis, 11 Februari 2016 – 10:07 WIB

SURABAYA – Rencana Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada Januari lalu disambut baik oleh para pengembang properti. ''Kalau dolar bagus, ada peluang menurunkan lagi. Tentu bunga deposito ikut turun. Nah, masyarakat mungkin beralih ke investasi lain. Kami yakin permintaan properti akan naik,'' ujar David Hosea, direktur PT Intiland Grande, anak usaha Intiland . kemarin (10/2).

Menurut dia, ada sebagian besar investor yang memilih properti sebagai sarana investasi. Namun, tidak semua pembeli merupakan investor. Pembeli end user justru mendominasi dengan persentase 60 persen. Alasannya, kebanyakan transaksi pembelian properti menggunakan fasilitas kredit perbankan. ''Beda dengan investor, mereka cenderung memilih cash secara bertahap,'' tutur David.

Mengantisipasi hal itu, pihaknya meluncurkan Graha Natura tahap kedua di atas lahan seluas 38,2 hektare. Ke depan, pembangunan tahap kedua diarahkan ke konsep mixed-use. Artinya, bukan hanya residensial, melainkan juga komersial dan high rise. Apalagi, residensial di tahap pertama sudah terjual dari total lahan sekitar 30 hektare.

''Kami awali dengan meluncurkan kluster Edenia di lahan seluas 5,3 hektare sebanyak 200 unit,'' papar dia. Pihaknya optimistis bisa terjual seluruhnya tahun ini. Rencananya, pembangunan dimulai bulan ini dan selesai pada Maret 2018. ''Perkiraan kami investasi, baik infrastruktur maupun unit rumah, sekitar Rp 300 miliar,'' jelas David.

General Manager Graha Natura Tan Edison menyatakan, potensi pasar di bawah Rp 2 miliar masih besar. Developer menyikapi pasar tersebut dengan menyiapkan produk yang sesuai. Luas bangunan yang ditawarkan tidak terlalu besar. ''Kami menyebutnya rumah tumbuh karena pembeli bisa menambah luas bangunan sesuai dengan kebutuhan masing-masing tapi berdasar panduan pengembangan kawasan,'' tandasnya. (res/c14/oki/pda) 

BACA JUGA: Ini Lima Tantangan Dunia Finansial

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Dilarang Melintas di Wilayah Udara Taiwan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler