jpnn.com, JAKARTA - Target pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur yang dirancang pemerintah pada 2024, kemungkinan bisa lebih cepat.
Hal ini mengacu penjelasan Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN) Bambang Brodjonegoro di Kantor Presiden pada Senin (26/7).
BACA JUGA: Andai Bung Karno Masih Hidup, Mungkin Beliau Bangga sama Jokowi
Terkait kerangka waktunya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), itu menjelaskan langkah awal yang akan dilakukan pemerintah adalah penetapan lokasi persisnya dengan melibatkan gubernur.
BACA JUGA : Tok Tok Tok... Inilah Lokasi Ibu Kota Baru RI Pilihan Jokowi
BACA JUGA: Pindah Ibu Kota, Banyak PNS Bakal Minta Pensiun Dini
Sejalan dengan itu, pemerintah menyiapkan naskah akademik yang akan menjadi dasar pembuatan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara yang baru. Sehingga pada 2020 merupakan fase persiapan sampai finalnya.
"Maksudnya, sudah selesai 2020 baik masterplan, urban design, building design, sampai kepada dasar perundangan undangan terutama RUU dan juga kami siapkan lahan," ucap Bambang.
BACA JUGA: Di Sejumlah Negara, Pemindahan Ibu Kota Tidak Semulus yang Dibayangkan
BACA JUGA : Pindah Ibu Kota, Banyak PNS Bakal Minta Pensiun Dini
Dalam perencanaan Bappenas, pada 2020 akhir tahapan konstruksi sudah bisa dimulai dalam tiga tahun berikutnya sehingga proses pindah ke ibu kota baru dilakukan pada 2024 paling lambat.
"Kami harap paling lambat 2024 proses pemindahan sudah dilakukan. Proses pemindahan ada tahapannya. Dan kami akan detailkan. 2024 adalah masa paling lambat kita sudah pindahkan pusat pemerintahan," ucap mantan menteri keuangan itu.
Pihaknya menggarisbawahi mengenai pemindahan tersebut bahwa yang akan dipindah adalah pusat pemerintahan.
Sedangkan ibu kota Jakarta, kata Bambang, tetap didorong sebagai pusat bisnis dan keuangan berskala internasional.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 94 Persen ASN Tolak Rencana Pemindahan Ibu Kota
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam