jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, mengapresiasi kerja aparat kepolisian dalam mengungkap berbagai kasus prostitusi akhir-akhir ini. Pasalnya, prostitusi memang harus diberantas semaksimal mungkin.
“Sebenarnya ini bukan tugas kepolisian sendiri, bukan tugas pemerintah dan aparaturnya saja, tapi menjadi kewajiban kita semua dalam memberantas prostitusi. Tapi apa yang sudah dilakukan kepolisian sekarang layak untuk diapresiasi,” kata Said di Jakarta, Selasa (12/5).
BACA JUGA: Disentil Survei Negatif, Yasonna Tetap Santai
Ia menegaskan, prostitusi dalam bentuk apapun harus diberantas semaksimal kemampuan. Ia mengaku tak ingin Indonesia yang warganya mayoritas muslim justru mendapat julukan sebagai pelanggar norma-norma agama.
Terkait terungkapnya prostitusi kelas atas dengan pengguna jasa diduga dari kalangan pengusaha dan pejabat, Said justru mengaku terkejut. Sebab, prostitusi yang memiliki potensi besar untuk menghancurkan bangsa tentu akan menumbulkan efek rusak lebih dahsyat jika sudah menjalar ke para pejabat.
BACA JUGA: Tersangka Suap Bappebti Tawarkan Diri Bantu KPK
“Lihat ikan mati, yang rusak pertama adalah kepalanya, lalu badan dan ekornya. Sama dengan sebuah bangsa, jika kepalanya, pejabat yang harusnya menjadi contoh sudah mencontohkan yang tidak baik, maka rakyatnya akan ikut rusak, seluruh bangsa akan hancur,” pesan Kiai Said menandaskan.
Terkait maraknya prostitusi melalui media sosial, Said mengatakan, pemerintah harus bisa meredamnya. Dengan demikian, katanya, penggunaan media sosial tidak ugal-ugalan.
BACA JUGA: Waduuh...Baru 82 Daerah yang Siap Gunakan Anggaran Pilkada
“Cara lain mengatasi prostitusi adalah dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena ujung pangkal permasalahan tersebut adalah urusan kesejahteraan,” pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Datang ke Kongres Demokrat Karena Rayuan Orang Ini
Redaktur : Tim Redaksi