Protap Keras Diterapkan, Demonstran Ditahan

Rabu, 20 Oktober 2010 – 17:20 WIB
Aksi tidur-tiduran mewarnai jalannya demonstrasi bertepatan satu tahun pemerintahan SBY-Boediono di Bundaran HI, Rabu (20/100. Foto Widisandika/JPNN
JAKARTA - Aksi unjuk rasa memperingati setahun pemerintahan SBY-Boediono di depan Istana Negara, Jakarta, berlangsung ricuhSejumlah demonstran sempat diamankan polisi, setelah upaya para pengunjukrasa untuk menembus barikade polisi yang mengamankan Istana Merdeka gagal.

Polisi kemudian berusaha memecah konsentrasi massa yang merangsek menuju Istana dengan tembakan peringatan, serta semprotan air dari water cannon yang disiagakan

BACA JUGA: SBY Dinilai Gunakan Sensitivitas Terbalik

Hasilnya, ribuan pengunjukrasa yang berasal dari puluhan elemen itu terpecah menjadi beberapa kelompok kecil
Bahkan sejumlah kelompok mahasiswa yang banyak membawa massa perempuan pun membubarkan diri.

Aksi di depan Istana Negara ini sendiri dimulai sekitar pukul 10.00 WIB

BACA JUGA: Pansus BPJS Merasa Dilecehkan

Ini setelah sejumlah massa, baik yang mendukung (pro) maupun menentang (kontra) SBY berdatangan ke kawasan itu
Sekitar pukul 12.00 WIB, massa aksi sempat membubarkan diri, akibat guyuran deras hujan yang melanda kawasan Monas dan sekitarnya

BACA JUGA: Rusuh, Pengamanan Istana Diperketat

Namun beberapa saat kemudian setelah hujan reda, massa kembali berkumpulDari beberapa penjuru massa kemudian membentuk koloni besar, menyuarakan protes terhadap pemerintahan SBY yang dinilai tak berpihak pada rakyat.

Saat itu, massa sempat membakar sejumlah atribut dan benda bekas di seberang IstanaAksi kemudian memanas, setelah sejumlah pengunjukrasa terlibat aksi saling dorong dengan petugasKarena itulah, upaya paksa lantas dilakukan polisi untuk membubarkan konsentrasi massaAksi mulai berlangsung tenang, setelah massa membubarkan diri sekitar pukul 16.45 WIBSementara ribuan personil Polri yang disiagakan di sekitar Istana itu pun, lantas menarik diri ke bagian dalam Monas, tempat mereka dikumpulkan.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Iskandar Hasan menyebut, pihaknya siap menerapkan Prosedur Tetap (Protap) Nomor 1 Tahun 2010, untuk menghadapi gelombang aksi unjuk rasa yang disebut bertujuan menggulingkan pemerintahan SBY iniDi mana dalam Protap itu, polisi dibenarkan melakukan upaya paksa untuk membubarkan aksi unjuk rasa yang terindikasi melanggar aturan"Protap nomor satu kita siapkan," ujarnya, Selasa (19/10) lalu, di Mabes Polri

Sementara, hingga tadi sekitar pukul 16.00 Wib, arus lalu lintas yang menuju arah depan Istana ditutupDua mobil patroli polisi menutup jalan masuk dekat Stasiun Gambir yang ke arah kerumunan massaArus lalulintas yang menuju perempatan Harmoni dan Jalan Thamrin terpaksa harus memutar lewat Jalan JuandaTak pelak, lalu lintas macet total(zul/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gemuk, Anggaran Wantimpres Disoal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler