jpnn.com - BREBES – Gonjang-ganjing kembali menerpa tubuh internal DPC Partai Demokrat Kabupaten Brebes. Setelah ramai diawal penyusunan daftar caleg, partai berlambang besutan SBY itu kembali mendapat serangan dari internal sendiri. Belasan kader dan pengurus partai berlambang bintang mercy itu menyegel kantor partainya, Kamis (17/4).
Massa yang mengatasnamakan Forum PAC itu juga mencoret-coret papan partai dengan cat semprot. Bendera kebesaran partai pun dipasang setengah tiang sebagai simbol duka. Sementara, pagar pintu kantor partai digembok dengan rantai besi.
BACA JUGA: Rumah Sakit Daerah Krisis Obat
”Ini merupakan bentuk protes kami, banyak kebijakan ketua DPD dan DPC Partai Demokrat yang membuat suara Demokrat di Brebes turun drastits,” kata salah seorang Pengurus DPC Partai Demokrat Brebes, Kartoliq.
BACA JUGA: Desak 2.155 Honorer K2 Diangkat jadi CPNS Tanpa Tes
Kartoliq yang yang juga Tim Bappilu merunut, jatuhnya suara Partai Demokrat di Brebes pada Pileg 2014 ini akibat arogansi sang Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip dan Ketua DPC Partai Demokrat Brebes Dedy Yon Supriyono. Keduanya dianggap hanya mementingkan kelompoknya sendiri.
Sukawi Sutarip yang tahun ini turun menjadi caleg untuk DPR RI di Dapil IX (Brebes Tegal Slawi) bersama Dedy Yon yang juga caleg DPRD Provinsi itu dituding tidak mengakomodir caleg lain. Buktinya, saksi yang diturunkan saat pileg itu hanya untuk kepentingan kelompok mereka sendiri. Padahal, anggaran dari DPP Partai Demokrat sudah diperintahkan untuk pengadaan saksi.
BACA JUGA: Tahan Empat Kapal, Polda Kaltim Temukan Bendera Malaysia
”Dugaan saya uang saksi itu diselewengkan oleh caleg nomor satu. Mestinya setiap TPS harus ada saksi dengan honor Rp 100 ribu perorang. Tapi di Brebes, hanya 65 persen TPS tidak ada saksi Demokrat. Saksi hanya untuk kepentingan pencalegan mereka dan kroni sendiri, itu pun honor yang keluar hanya Rp 50 ribu,” tandasnya.
Akibat tidak banyak memiliki saksi, suara Partai Demokrat di Kabupaten Brebes , kata Kartoliq, tidak terpantau dengan akurat dan rawan dipermainkan.
”Kami minta DPP untuk turun tangan. Kami sudah menyatakan mosi tidak percaya kepada DPC dan DPD. Jika tidak ada perhatian dari pusat, kami akan boikot pilpres,” tegasnya.
Senada, Ketua PAC Demokrat, Kecamatan Songgom, Nurkholid juga menuding kepengurusan DPC saat ini banyak bermasalah. Dia mencontohkan, adanya dana pembinaan kepada parpol dari Pemkab Brebes melalui Kantor Kesbangpolinmas setempat juga diduga diselewengkan.
Bantuan senilai Rp sekitar 120 juta pertahun itu, selama lima tahun ini tidak transparans dalam penggunaannya. Bahkan, LPJ kepada Pemkab Brebes juga diduga dibuat fiktif.
”Tidak ada kegiatan apa-apa di Demokrat, LPj dana Kesbangpol ngarang. Kami di PAC juga tidak tahu menahu. Dalam waktu dekat, kami akan melaporkan masalah ini ke Polres Brebes,” ancam Kholid.
Partai Demokrat di Kabupaten Brebes memang dikabarkan mengalami penyusutan suara cukup drastis. Sejumlah daerha pemilihan (dapil) yang biasanya mampu menyetor kursi untuk DPRD Kabupaten juga lepas. Sementara, satu kursi DPR RI Dapil IX yang sempat digenggam Demokrat di Senayan juga kini direbut partai lain. Padahal, saat masa kampanye, Ketua Umum PD SBY turun ke Brebes dengan ribuan massa yang memadati Stadion Karangbirahi.
Hingga berita ini diturunkan, RADAR TEGAL (grup JPNN) belum mendapat tanggapan dari pengurus DPC Partai Demokrat Brebes. Upaya untuk mengkonfirmasi Ketua DPC PD Dedy Yon pun masih belum membuahkan hasil.(ism)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Demokrat Disegel Pengurus
Redaktur : Tim Redaksi