jpnn.com, BANJARBARU - Pernyataan Arteria Dahlan menyebut kemenag bangsat memantik emosi Ketua Forum Komunikasi Keluarga Besar Kemenag Kalsel Saubari.
Forum ini kemudian menyatakan sikap protes secara tertulis kepada Arteria. Pernyataan sikap berisi tiga poin. Pertama, ucapan politisi PDI Perjuangan itu, dinilai sama sekali tidak pantas, tidak beretika dan tidak mencerminkan seorang anggota DPR RI. Selain itu, ucapan Arteria dinilai melukai keluarga besar Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag.
BACA JUGA: Bamusi: Arteria Dahlan Bukan Bermaksud Memaki Kemenag
Di poin kedua, Arteria Dahlan didesak meminta maaf secara terbuka kepada jajaran Kemenag RI di seluruh tanah air, melalui media massa nasional, baik cetak maupun elektronik.
Sedangkan, poin ketiga Majelis Kehormatan DPR RI didesak memberi teguran keras dan menonaktifkan Arteria dari keanggotaan DPR RI.
BACA JUGA: Kemenag Harus Fokus ke Korban, Bukan ke Arteria Dahlan
Saubari mengakui, Arteria Dahlan memang telah meminta maaf atas ucapannya lewat pemberitaan media. Namun, permintaan maaf tersebut dinilai masih tak tulus. Karena disertai berbagai macam alasan.
“Jangan ada embel-embel alasan macam-macam. Kami mendesak dia (Arteria) minta maaf secara tulus,” ucap Saubari yang didampingi sejumlah perwakilan forum dari kabupaten kota di Kalsel kemarin.
BACA JUGA: Polemik Ucapan Arteria Dahlan, Kemenag Jangan Cuci Tangan
Dia menegaskan, bila pernyataan sikap ini tak direspons oleh Ateri, maka pihaknya mengacam akan membawa kasus ini ke ranah hukum. “Di lembaga Kementerian Agama ini ada tokoh agama, seperti alim ulama yang harus dihormati. Kami akan membawa kasus ini ke ranah hukum jika tak merespons,” tegasnya.
Ramai diberitakan, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Ateria Dahlan memaki Kementerian Agama menggunakan kata umpatan bangsat. Ucapan itu disampaikan saat rapat kerja Komisi III dengan Jaksa Agung, M Prasetryo, pada Rabu (28/3), membahas soal maraknya kasus penipuan jemaah umrah. (mof/by/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Arteria Dahlan soal Ucapan Kemenag Bangsat
Redaktur & Reporter : Soetomo