jpnn.com, SURABAYA - Puluhan walimurid SMP dan SMA menggelar aksi unjuk rasa di depan Grahadi Surabaya. Mereka menolak PPDB sistem zonasi yang selama ini dijalankan.
Dalam aksi itu sempat diwarnai keributan lantaran para ibu wali murid mengadang mobil dinas pelat merah pada saat melintas di depan Grahadi.
BACA JUGA: PPDB 2019 Jalur Zona Utama, Pasti Diterima
Massa juga menutup pintu masuk gedung Grahadi meminta agar bisa menemui oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
BACA JUGA: PPDB 2019: 20% Jalur Nilai UN, jika Gagal Langsung Dialihkan ke Zonasi
Tidak sampai di situ, para ibu melanjutkan aksinya dengan menutup pintu masuk gedung Grahadi. Mereka meminta bertemu Gubernur Jatim.
Namun, permintaan itu tidak bisa terpenuhi karena Gubernur Khofifah ada agenda lain.
BACA JUGA: 9 Masalah PPDB Jalur Zonasi Temuan KPAI
"Kami menuntut Mendikbud mundur, sistem zonasi dinilai merugikan para siswa yang berprestasi," seru Sawitri Nilaswari, perwakilan aksi unjuk rasa.
BACA JUGA : Anak Terganjal PPDB Sistem Zonasi, Ratusan Orang Tua Ngamuk di Kantor Dispendik
Massa aksi ditemui oleh Plt Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya.
Dinas Pendidikan memastikan bahwa semua siswa di Surabaya juga di Jawa Timur akan dapat sekolah baik SMA negeri maupun swasta saat PPDB.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftar PPDB 2019 Jalur Prestasi Harus Berasal dari Luar Zonasi
Redaktur & Reporter : Natalia