Protes, Rajin Salat Berjamaah tapi Namanya tak Masuk Koran

Kamis, 24 April 2014 – 09:34 WIB

jpnn.com - BENGKULU - Program salat Zuhur berjamaah berhadiah umroh, haji, mobil dan motor,  Rabu (23/4) siang di Masjid At-Taqwa, Bengkulu, tetap berlanjut.

Namun menariknya, usai melaksanakan salat zuhur berjamaah di masjid At-Taqwa, puluhan jamaah yang mayoritas kaum ibu-ibu langsung mendatangi panitia.

BACA JUGA: 10 Caleg Stres Berobat ke RS Jiwa

Pasalnya mereka mempertanyakan kenapa nama mereka tidak masuk dalam daftar nama yang dipublikasikan di media cetak. Padahal mereka merasa selalu hadir salat, dan sudah 11 minggu rutin datang ke masjid At Taqwa.
    
Salah seorang jamaah yang rutin melaksanakan salat zuhur ke Masjid At-taqwa setiap hari Rabu,  Dahlandi (58) warga Kelurahan Bajak yang merupakan pensiunan PNS mengaku sudah 11 kali memasukkan data fotokopi KTP namun nama dirinya tidak masuk di koran. Dirinya sangat menyayangkan sikap panitia yang terkesan tidak transparan kepada warga yang rutin mengikuti salat.

"Kalau saya bisa dikatakan sedikit kecewa. Sebab saya bersama anak saya selalu rutin datang ke masjid at-taqwa untuk salat zuhur berjamaah. Pas melihat di koran pagi tadi (kemarin) nama saya dan anak saya malah tidak ada. Tapi Kalau tidak juga terdata, ya mau bagaimana lagi," terang Dahlandi.
    
Senada disampaikan Ibu Rumah Tangga bernama Zulyana (43) warga kelurahan Pengantungan, juga mengaku sudah 11 kali memasukkan data Fotokopi KTP ke panitia setiap hari Rabu. "Saya juga bingung, kok nama kami tidak ada, apa mungkin ya tercecer. Karena kita kasi fotokopi itukan ke panitia langsung. Pas suami saya lihat koran, ternyata nama saya tidak ada,"ujar Zulyana.
    
Terkait hal  tersebut, pihak panitia penyelenggara menampung protes dan membuka ruang diskusi guna menjelaskan dan mencari pemecahan masalahnya.

BACA JUGA: Masuk Kolong Truk, Pengendara Motor Tewas

Dijelaskan Kabag Humas Pemkot Dr. H. Salahudin Yahya, M.Si bahwa nama yang masuk di koran tersebut yang salatnya rajin 10 kali berturut-turut dengan mengumpulkan identitas ke panitia. Akan tetapi jika ada yang merasa sudah 10 kali datang berturut-turut datang salat namun nama tidak terdata dan tidak masuk di koran, silakan sampaikan ke pantia dan pasti akan dicek secara langsung.

"Berdasarkan keputusan dilakukannya publikasi dengan mengumumkan nama-nama di media cetak itu adalah salah satu transparansi dan akuntabilitas panitia yang dibentuk. Jadi kalau ada nama yang merasa namun ia razji datang setiap rabu membawa identitas diri tidak masuk database kita sampai 10 kali berturut-turut, akan kita tampung dan cek langsung,"jelas Salahuddin Yahya.
    
Ditambahkan Salahuddin,  beberapa nama warga yang tidak masuk kedaftar base panitia, bisa saja identitas dirinya tercecer saat penyampaian langsung ke panitianya. Selain itu juga panitia juga ada mencek beberapa nama, yang ada sekali sempat terputus tidak melaksanakan salat zuhur berjamaah.

BACA JUGA: Dituduh Idap HIV, Ibu dan Anak Dikucilkan

"Setelah kita cek tadi (kemarin), bisa saja identitasnya tercecer. Selain itu pada saat pemilu 9 April lalu, jemaah juga banyak yang tidak hadir. Sebab dalam mekanisme aturan kita, mulai hari pertama sampai minggu seterusnya jemaah harus rutin hadir tanpa ada yang terputus sama sekali kehadirannya. Nanti kita juga kan membenahi masukkan dari jamaah," terang Salahuddin Yahya. (new)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rahudman Tunjuk Yusril Jadi Pengacara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler