Proyek Antasari-Blok M Terus Dikebut

Sabtu, 13 Agustus 2011 – 03:02 WIB

JAKARTA - Pengerjaan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pangeran Antasari menuju Blok M terus dikebutDalam waktu dekat ini, pondasi jalan layang akan dilakukan pelaksanaan Erection Box Girder menggunakan sistim balance cantilever (pengangkatan box beton seberat 50 ton)

BACA JUGA: Tahu Berformalin Beredar di Kota Bekasi

Sistem ini pertama kali dilakukan di Indonesia pada proyek JLNT Antasari - Blok M, Paket Prapanca. 

Kepala Seksi  PP Simpang Tak Sebidang Dinas PU DKI, Heru Suwondo mengatakan, kenapa dilaksanakan dengan sistim ini, karena ruas Jalan Antasari - Blok M tidak memungkinkan 1 tiang ditengah jalan
karena tidak ada lahan, sehingga dipakai 2 tiang di sisi trotoarnya

BACA JUGA: MRT Harus Jelaskan ke Publik

Untuk estetika jalan layang itu, balok jembatan jalan layang di desain berbentuk box  girder yang di cetak di pabrik secara segmental dengan panjang 2,4 sd 2,7 meter.“Pengangkatan box girder tersebut dicetak dipabrik menggunakan alat angkat mekanis Lifting Frame,” ujarnya.

Dia tambahkan, berat beban box girder itu mencapai 50 ton per segmen, lebar 875 meter memerlukan ketelitian dan ekstra hati-hati saat pengangkatannya
Setiap pengangkatan kedua sisi pierheadnya harus diletakkan segmen box girder dengan jumlah yang sama

BACA JUGA: Proyek Tersendat, PT MRT Didesak Jelaskan ke Publik

Box girder itu hanya bisa diangkat 2 segmen per malam (per alat Lifting Frame) karena jalan yang ada tidak memungkinkan ditutup selama 24 jam“Selama proses persiapan hingga pengangkatan beberapa areal jalan Prapanca ditutup pada kedua arah pada jam 21.00 s/d 05.00Jika lewat jam segitu akan padat kendaraan,” tukasnya

Setelah 2 segmen box selesai diangkat per malam dilakukan pekerjaan penarikan kabel tendon untuk menjaga posisi box stabil pada tempatnyaDimana Jumlah segmen box girder diantara portal tiang penyangga terdapat 12 s/d 18 buah setiap lajur box.”Jadi yang kerja mesin semua dan paling banyak 15 orang pekerja,” katanya. 

Penyelesaian pengangkatan memerlukan waktu 1 minggu per portal, per lajur 1 arahJumlah 18 portal x 2 lajur = 36 lajur x 1 mgg = 36 minggu atau sekitar 9 bulan sejak pengangkatan pertama dilaksanakanRencananya pertengahan Mei tahun 2012 box girder paket Prapanca akan selesai.

Kepala Proyek Prapanca, Riadi menambahkan, tipe pengangkatan box beton ini yang pertama di JakartaDiupayakan pengangkatan box ini akan selesai April Tahun 2012Diupayakan lebih cepat agar jalan layang non tol ini dapat segera dipakai.”Total biaya yang dikeluarkan 1,2 triliun,” ujarnya didampingi Deputi Paket Prapanca, PT Modern WT, Dewanto.

Dalam beberapa waktu ini, kita sosialisasikan juga penutupan jalan arah Utara -Selatan untuk pengangkatan box beton ini dengan membagikan brosur pada pengendara dan warga sekitarSejak tanggal 1 Agustus 2011 sudah diberitahukan.”Kita koordinasi dengan aparat terkait dan brosur diberikan ke pengendara,” katanya.
 
Bagi warga sekitar akan sedikit tergangguNamun jika warga sekitar ingin masuk pun bisaSepanjang jalan juga segera dihaluskan dan dibersihkanPenutupan jalan selama periode pengangkatan tidak mengganggu arus lalu lintas karena adanya jalan pengalihan alternatif dan hanya pada malam hari sajaSetelah seluruh box girder terpasang semua, pek selanjutnya membuat parapet dan asesoris jalan lainnya seperti, railling, saluran, marka jalan, lampu penerangan jalan serta rambu petunjuk jalan“Target penyelesaian sesuai kontrak sd agustus 2012,” tutupnya(ibl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stasiun Kalibata Segera Direvitalisasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler