jpnn.com - PANDEGLANG-Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten tak semulus yang dibayangkan. Proyek di atas lahan 1.500 hektar ini menemui banyak kendala. Salah satunya persoalan akses jalan, sepi investor dan pembebasan lahan yang baru mencapai 1430 hektar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten Hudaya Latuconsina membenarkan pembangunan KEK Tanjung Lesung banyak kendala. “Sejak 2012 sampai 2015 perkembangannya (KEK Tanjung Lesung,red) tidak terlalu signifikan,” kata Hudaya kepada Radar Banten, Jumat (27/8) pekan lalu.
BACA JUGA: APPSI Dukung Penguatan DPD Secara Kelembagaan
Ditambahkan Hudaya, dukungan Pemprov Banten sebenarnya sejak 2012 sudah dijalankan. Bentuk dukungan itu yakni menyambungkan akses jalan Tanjung Lesung-Sumur. "Makanya setiap tahun dimantapkan jalan di sana, karena ini agar ada interkoneksi perluasan di sana,'' imbuh Hudaya.
Oleh pemerintah pusat, pengembangan KEK Tanjung Lesung juga diperkuat dengan masuknya pembangunan tersebut ke dalam 12 proyek strategis nasional di Banten melalui Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Namun demikian, pembangunan tersebut baru memasuki tahap pembebasan lahan dan penetapan lokasi.
BACA JUGA: Terminal Baru Banyuwangi Dikonsep Nyaris Tanpa AC, Panas dong?
“Maka dari itu supporting dalam pengembangan itu yang di antaranya Tol Serang-Panimbang. Kalau sudah jadi, ini pengaruhnya sangat luar biasa,'' kata Hudaya.
Dukungan pemerintah daerah juga diberikan dengan mempermudah proses perizinan. Caranya, Presiden Jokowi menunjuk Gubernur Banten Rano Karno sebagai ketua Dewan KEK Tanjung Lesung. “Tapi tetap, kuncinya ada di PT Banten West Java (BWJ) sebagai pengelola Tanjung Lesung. Kalau mereka (BWJ,red) misalnya cepat, kita juga (pemerintah provinsi,red) juga cepat,” jelasnya.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Dispora Serang Mandeg, Polda Banten Minta Petunjuk Bareskrim
Untuk pembebasan lahan pembangunan Tol Serang-Panimbang, kata Hudaya, ditargetkan selesai tahun ini. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti progres pembebasannya. Sebab, belum ada laporan secara detail dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Progresnya belum kita terima secara pasti karena masih terus berjalan. Tapi, targetnya tahun ini harus selesai, bahkan diharapkan tahun ini groundbeaking,” katanya.
Sementara itu, Gubenur Banten Rano Karno mengaku optimis groundbreaking pembangunan Tol Serang-Panimbang dapat dilakukan pada akhir tahun. Apalagi, pembebasan lahan direncanakan akan berbarengan dengan pembangunan fisik tol “Saya yakin tahun ini tol groundbreaking. Informasi pembebasan lahan tidak semua, jadi simultan,” katanya.
Sejauh ini, Pemprov Banten juga telah menetapkan lokasi (penlok) pembangunan Tol Serang-Panimbang. Pembangunan tersebut dilakukan dalam tiga seksi, yaitu Seksi I (Serang-Rangkasbitung), Seksi II (Rangkasbitung-Bojong) dan Seksi III (Bojong-Panimbang). Kepastian ini dibuktikan dengan ditandatanganinya Penetapan lokasi Tol Serang-Panimbang oleh Gubernur Rano Karno di Pendopo Gubernur, Kota Serang, Rabu (29/6) lalu. (mg-04/mg-12/zai/asp/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyesalan Mahasiswi Jadi PSK, Baru Dapat Pelanggan Sudah Digerebek
Redaktur : Tim Redaksi