Proyek Kereta Ditolak, Gubernur Kalteng Sambangi Pendemo

Selasa, 01 Oktober 2013 – 06:46 WIB

jpnn.com - PALANGKARAYA - Rencana pembangunan rel kereta api (KA) di Kalimantan Tengah (Kalteng) direaksi berbagai aktivis. Senin (30/9), mereka beraksi di kawasan Bundaran Kecil, Palangkaraya.

Namun, tak seperti umumnya unjuk rasa, aksi kemarin tanpa orasi, yel-yel, bahkan tanpa pernyataan sikap. Para aktivis itu hanya berdiri membisu sambil membawa atribut dan spanduk yang mencantumkan nama organisasi mereka.

BACA JUGA: Museum Target 2 Juta Kunjungan

Direktur Eksekutif Walhi Kalteng Ari Rompas yang turut dalam aksi kemarin menjelaskan, inti aksi mereka adalah menyampaikan kepada publik bahwa para aktivis menilai pembangunan rel KA akan memunculkan masalah di kemudian hari. "Kami juga mau sampaikan kepada pemprov bahwa kebijakan ini akan memengaruhi berbagai aspek, terutama lingkungan," kata Rio, sapaan Ari Rompas.

Yang mereka khawatirkan adalah izin-izin di wilayah tangkapan air di DAS Barito dan Mahakam. "Jika itu dibuka, bencana ekologi akan terjadi di Kalteng," ujarnya.

BACA JUGA: KPU Palas Bantah Bagi Duit Ke PPS dan PPK

Meski tanpa orasi, aksi para aktivis itu akhirnya sampai juga ke Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang yang sedang mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kalteng.  Tanpa pengawalan ketat, seusai rapat, orang nomor satu di Kalteng itu menyambangi puluhan pendemo. Teras Narang menyatakan mengapresiasi kekritisan para aktivis di Kalteng tersebut.

"Yang mereka sampaikan itu memang tepat. Mereka punya perhatian terhadap lingkungan dan rakyat. Apa yang mereka sampaikan akan menjadi pertimbangan bagi saya dalam melaksanakan kebijakan ini," ujarnya.

BACA JUGA: Ingatkan SK Menhut untuk Batam Tak Langgar Perpres

Dia menjelaskan, KA itu tidak hanya untuk mengangkut batu bara. Penggunaannya bisa lebih luas. "Bisa mengangkut penumpang, BBM (bahan bakar minyak, Red), dan barang kebutuhan lain," katanya.

Sementara itu, lintasan rel KA yang akan dibangun di Kalteng tersebut ternyata melewati 12 perusahaan perkebunan swasta di tiga kabupaten. Yakni, Barito Utara, Barito Timur, dan Kapuas.  "Rencana panjang lintasan yang dibangun 103,54 kilometer dengan luas 621,24 hektare," kata Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang.

Rawing menjelaskan, pembangunan rel KA itu tidak hanya bertujuan mendukung sektor perkebunan. KA juga dianggap penting untuk mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat. "Di bidang ekonomi, KA akan memperlancar roda perekonomian dan pembangunan di Kalteng," kata Rawing. (kam/ala/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Pelajar Terjaring Razia Sepeda Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler