Proyek Monorel Bekasi Terancam Gagal

Pemda Mikir karena Dibebani Sebesar Rp 6 Triliun

Senin, 28 April 2014 – 07:34 WIB

jpnn.com - BEKASI – Rencana pembangunan monorel yang disebut- sebut bakal dibangun di kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, untuk mengurai kemacetan lalulintas pada tahun 2017 terancam gagal. Pasalnya, pemerintah daerah harus menyiapkan dana sebesar Rp 6 triliun, selebihnya ditanggung pemerintah Jepang sebesar Rp 14 triliun.

Kepala Bidang (Kabid) Fisik Sarana dan Prasarana, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Eman Yusuf Taufik mengatakan, monorel yang dicanangkan akan dibangun pada 2017 mendatang, dengan kocek sebesar Rp 20 Triliun.

BACA JUGA: Pelaku Sodomi di JIS Sudah 3 Kali Beraksi

Hanya saja, Pemerintah Kabupaten Bekasi dibebankan 30 persen dari total pembangunan tersebut. ”Sisanya 70 persen akan dibebankan kepada investor yaitu Pemerintah Jepang ,” katanya.

Selain faktor pembiayaan, Taufik menambahkan, ada kendala dalam merealisasikan pembangunan monorel tersebut antara lain dikarenakan belum terwujudnya DKI Jakarta dalam rencana pembangunan serupa.

BACA JUGA: Rel Patah di Tenjo, KA ke Tanah Abang Telat

”Bagaimanapun juga Jakarta merupakan proyek percontohan monorel di wilayah Bekasi. Namun, hingga sekarang belum ada realisasi pembangunannya,” jelasnya.

Atas dasar itu, Taufik berpendapat, apabila DKI Jakarta yang dianggap sebagai leader monorel belum mampu melaksanakannya, apalagi daerah seperti Kabupaten Bekasi. Akan tetapi, Pemkab Bekasi masih terus berkordinasi dengan pemerintah Jepang maupun Bappenas untuk mencari solusinya.

BACA JUGA: Pedagang Pasar Senen Yakin Ada Lima Titik Api

Taufik mengaku, sebenarnya pemerintah pusat sudah menyambut baik rencana tersebut. Karena sebelumnya, Bekasi diminta menyiapkan segala keperluan agar pembangunan monorel itu bisa berjalan lancar dan tahun 2017 mendatang pembangunan mega proyek monorel ini sudah terbangun.

Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja menambahkan, dalam perencanaan yang sudah dibuat, monorel akan dibangun dengan jalur membentang dari Stasiun Cikarang yang berada di Kecamatan Cikarang Utara lalu menuju Kawasan Industri Jababeka, Ejip, MM2100, Lippo Cikarang dan Kawasan Deltamas.

Sebenarnya, kata Rohim  Pemkab Bekasi telah mendapat komitmen bantuan dana dari pemerintah Jepang dalam bentuk hibah dan pembangunan senilai Rp 14 triliun dari total anggaranya sebesar Rp 20 triliun. ”Pemerintah Jepang ingin membangun monorel di Kawasan Industri,” katanya.

Rohim mengaku, pembangunan monorel itu merupakan permintaan beberapa perusahaan industri milik Jepang di 7 Kawasan Industri.  Rencananya, monorel antar kawasan industri ini juga akan dibuat terkoneksi dengan monorel Jakarta-Bekasi.

”Dalam perencanaannya monorel ini nyambung terkoneksi sama monorel DKI Jakarta. Dengan adanya monorel yang bisa menjadi alternatif angkutan masal, diharapkan kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa terkurangi,”ujarnya.

Rohim menjelaskan alur monorel ini pembangunannya akan menggunakan lahan milik tujuh kawasan industri, dan sekitar 7,7 hektar lahan milik Pemerintah Kabupaten Bekasi dan masyarakat umum yang akan dibebaskan dalam waktu dekat.

Pembangunan monorel itu merupakan permintaan beberapa perusahaan industri milik Jepang yang ada di sejumlah kawasan di Kabupaten Bekasi. Monorel , dalam asumsi yang dibuat akan mampu mengangkut 10-20 ribu penumpang perjam atau mengggantikan 13 ribu kendaraan. Dengan estimsi seperti itu, akan mampu  memecah kemacetan di Kabupaten Bekasi, terutama di jalur-jalur masuk kawasan industri. (dny)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabtu, BPN Jaksel Tetap Buka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler