Proyek Rp 5 Miliar Peninggalan Sandi Terhalang PKL

Senin, 24 September 2018 – 19:03 WIB
Sebagian jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang ditutup untuk tenda pedagang kaki lima. Foto: Derry Ridwansah/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan percepatan pembangunan jembatan multiguna (skybridge) Tanah Abang di Jakarta Pusat. Namun lagi-lagi percepatan pembangunan proyek senilai Rp 5 miliar peninggalan mantan Wakil Gubernur Sandiaga Uno tersebut terkendala oleh pedagang kaki lima (PKL).

Sebagian PKL enggan untuk direlokasi dengan alasan usai pembangunan skybridge mereka tidak mendapatkan lapak.

BACA JUGA: Foto Sandiaga Uno Diedit sehingga Tampak Kenakan Serban

Anggota DPRD DKI Jakarta Muhamad Guntur mengatakan, Pemprov DKI dalam hal ini Satpol PP harus tegas kepada setiap PKL yang menghalangi pembangunan aset milik Pemda. Seharusnya, ada upaya nyata terhadap PKL yang enggan direlokasi.

"Tempat sementara penting, ini kepastian bagi PKL. Tapi PKL yang tidak mau direlokasi sikat, ambil tindakan tegas. Karena mereka sudah menghambat percepatan pembangunan skybridge," ujar Guntur kepada INDOPOS, Minggu (23/9).

BACA JUGA: Jokowi-Maruf & Prabowo-Sandi Sah jadi Peserta Pilpres 2019

Sebelum proyek skybridge bergulir, menurut Guntur dewan sempat melakukan evaluasi terhadap proyek ini. Pasalnya, fungsi skybridge sudah tidak lazim. Yakni, disebagian lahan skybridge digunakan sebagai lapak bagi PKL.

" Ini kan jembatan penghubung, kok fungsinya untuk PKL. Ini dulu pernah kami pertanyaan, tapi pemprov beralasan untuk kepentingan masyarakat kecil. Jadi kami fungsinya tetap akan kami awasi, kalau ada penyimpangan akan kami evaluasi," katanya.

BACA JUGA: HNW Sebut Sandi Ulama, Apakah Yovie & Nuno Boleh Masuk MUI?

Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko menyebutkan telah melakukan penertiban kepada PKL di seputaran proyek skybridge. Menurutnya, tidak ada kompromi bagi PKL yang melanggar peraturan daerah (Perda).

"Saya akan tindak tegas jika melanggar aturan. Kami terus terapkan upaya penegakan hukum," ucapnya.

Menurut Yani, penertiban PKL di lokasi pembangunan skybridge agar tidak menganggu percepatan pembangunan proyek yang ditargetkan rampung pada 15 Oktober mendatang. Apalagi, kedatangan bahan material seperti baja kerangka jembatan di lokasi memerlukan tempat untuk menampung.

"Sedikitnya kami sudah tertibkan 50 PKL di Jatibaru. Dan lokasi kini terus kami jaga," bebernya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PD Pembangunan Sarana Jaya Denan M Kaligis mengatakan, pihaknya telah menghimbau kepada PKL di Jalan Jatibaru Raya, untuk berhenti berjualan hingga 15 Oktober mendatang. Hal ini agar tidak membahayakan keselamatan para pedagang.

"PKL sangat menyulitkan pembangunan dan itu juga membahayakan bagi PKL kalau masih ngotot menempati lapak di area pembangunan skybridge," ujarnya.

Ia menyebutkan, karena terkendala lokasi Pemprov DKI tidak menyediakan lokasi relokasi bagi para pedagang Jalan Jatibaru Raya. Karena lahan di Tanah Abang sangat sempit dan dipenuhi permukiman penduduk.

"Kami sudah melakukan dialog dengan mereka (PKL) dan mereka bersedia dengan syarat skybridge selesai mereka diberikan tempat berdagang yang layak di jembatan multiguna ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Bangun Richard mengatakan, tidak semua pedagang Jatibaru akan direlokasi ke skybridge Tanah Abang.

Beberapa pedagang akan diundi untuk mendapatkan slot lapak berjualan di jembatan tersebut. Saat ini ada 446 pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru. Sementara skybridge Tanah Abang hanya dapat menampung 386 pedagang.

"Kita tunggu saja hasilnya. Pak Kadis tengah sampaikan ke Pak Gubernur. Yang jelas, 372 tenda akan naik ke atas (skybridge). (Ada) 446 pedagang (Jatibaru) sisanya akan diundi," terangnya. (nas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandiaga: Milenial Itu Unik, Gue Banget


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler