Proyek Terhenti, Wika Potensial Rugi

Jumat, 25 Februari 2011 – 09:44 WIB
JAKARTA - Proyek PT Wijaya Karya Tbk (Wika) di Libya terancam berhentiPasalnya, krisis di Libya membuat Pemerintah berencana untuk menarik WNI nya yang bermukim disana, termasuk para pekerja Wika

BACA JUGA: DPR Minta Data Rinci Proyek LOBP Gresik

Proyek-proyek Wika yang berada di Libya seperti proyek pusat perbelanjaan di Qurji Investment Complex di Tripoli senilai USD 16 juta atau sekitar Rp 141, 59 miliar


“Kami sedang dalam proses pengerjaan proyek mal,” kata Sekretaris Perusahaan Wika, Natal Argawan di Jakarta

BACA JUGA: Tiga Underwriter Garuda Diselematkan

Tetapi, lanjutnya, dengan situasi politik dan keamanan yang tidak menentu membuat perseroan menghentikan sementara proyeknya
“Berhenti, mandek,” lanjutnya.  Tercatat, proyek mal sudah digarap Wika sejak September 2010 dan ditargetkan selesai pada kuartal II 2011

BACA JUGA: Lippo Setujui Deviden Rp 150 M

“Karena kerusuhan jadi molor dari prediksi kami semula,” kata NatalDia mengaku tidak dapat memastikan kapan proyek kelar dan berapa kerugian yang dialami perseroan

Masih soal proyek luar negeri Wika lainnya, perseroan juga sedang mengerjakan proyek lanjutan dari proyek jalan tol East West Motorway yang menghubungkan Maroko dengan Aljazair Timur di Aljazair, Afrika Utara"Jalan ini sudah selesai dibangun pada 2010, tapi kami kebagian proyek lanjutan," tuturnya

Dia berharap, Aljazair tidak mengalami situasi politik dan keamanan yang saat ini sedang terjadi di Libya, seperti sebelumnya di Mesir dan TunisiaWika menggarap pembangunan jalan tol East West Motorway menghubungkan Maroko dengan Aljazair Timur dengan nilai pekerjaan Rp 415,6 miliarUntuk paket Wika hanya sepanjang 104 kilometer dari total panjang jalan tersebut sepanjang 1.200 kilometer

Natal menambahkan pihaknya juga memiliki proyek di Timor Leste"Ya, kami dapat proyek pembangunan power plant (pembangkit listrik) di Timor Leste berkapasitas 50-100 megawatt (MW)," tutur NatalProyek tersebut, lanjutnya, diperoleh perseroan pada Januari tahun ini senilai USD16,9 juta atau setara Rp149,56 miliar"Proyek itu ditargetkan selesai pada Februari 2012," katanya(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembangkan Shale Gas Butuh USD 8 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler