"Usai menyerap saham Garuda, mereka (underwriter) menjerit
BACA JUGA: Lippo Setujui Deviden Rp 150 M
Modalnya tergerusBACA JUGA: Kembangkan Shale Gas Butuh USD 8 Juta
Tapi pemerintah tidak akan membiarkan begitu saja, pemerintah akan bantu sampai modalnya kembali normal," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di JakartaBACA JUGA: Realisasi Kapet Masih Memble
Namun pemerintah berjanji memfasilitasi ketiganya dalam mencari dana"Arahnya mungkin ke perbankan BUMN yang bisa memberikan dananya, berupa pinjaman atau investasi di tiga sekuritas tersebut," katanya.Meski dari sisi penjamin emisi harus mengeluarkan dana yang cukup besar, jika dilihat dari sisi Garuda, menurut Mustafa hal ini dinilai cukup suksesGaruda yang tidak bankable dan feasable bisa mendapat dana sebanyak Rp 3,3 triliun sekaligus membayar utang Rp 1,4 triliun ke Bank Mandiri hanya dalam sehari"Tapi memang karena semuanya milik pemerintah jadi seperti keluar kantong kiri masuk kantong kananKita akan bantu mereke underwriter di tengah pasar lesu," jelasnya.
Seperti dilansir media selama ini, ada sisa saham IPO GIAA yang tidak terserap investor sebanyak 3,008 miliar lembar dengan nilai Rp 2,25 triliunKarena itu tiga sekuritas BUMN harus menyerap secara tanggung renteng masing-masing Rp 752 miliar.
Khusus Danareksa Sekuritas, total pendanaan bersumber dari induk usahanya, PT Danareksa (Persero)Danareksa juga memberi dana segar kepada Bahana Securities Rp 200 miliarTotal yang dikucurkan Danareksa (Persero) mencapai Rp 950 miliar.
Sisa kebutuhan modal Bahana, didapatkan dari pinjaman money market dan interbank loanSatu lagi pendanaan PT Mandiri Sekuritas Rp 752 miliar disuntikkan oleh Bank Mandiri sebagai induk usahaGaruda melepas saham baru sebanyak 6,335 miliar lembar, atau setara dengan 26,67 persen dari total modal yang ditetapkanDengan harga pelaksanaan Rp 750 per lembar maka dana yang dapat Rp 4,751 triliun.
Uang ini tidak dinikmati Garuda sendiriPasalnya ada hak saham milik Bank Mandiri, dari utang perseroan yang kemudian dikonversi menjadi saham perdanaSaham Garuda milik BMRI sebanyak 1,9 miliar lembar, sedangkan milik BUMN Aviasi sendiri 4,4 miliar lembarDengan demikian jatuh murni Garuda atas saham IPO miliknya, Rp 3,3 triliun, sedangkan untuk BMRI Rp 1,451 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 47,48 persen atau 3.008.406.725 lembar saham dari total saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terserap oleh penjamin emisi karena sepinya permintaanHanya 3.327.331.275 lembar yang terserap oleh pasar, baik melalui pooling ataupun institusiTercatat saham dipesan oleh 11.068 pihak, dengan jumlah lembar 3.327.331.275Pada perdagangan kemarin, misalnya, saham GIAA ditutup turun Rp 10 (1,88 persen) menjadi Rp 520(dik/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Metrodata Maksimalkan Jaringan Synnex
Redaktur : Tim Redaksi