jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani mengunjungi pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II untuk kali pertamanya pascaadanya moratorium dari Kementerian PUPR mengenai penghentian proyek yang bersifat melayang.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini merupakan proyek inisasi Jasa Marga sebagai solusi dari kepadatan yang sering terjadi di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, sekaligus sebagai jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek/Bandung atau menuju Jakarta. Jalan tol sepanjang kurang lebih 38 Km ini membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat.
BACA JUGA: Pembangunan Rest Area Km 597 di Tol Ngawi-Kertosono Dimulai
Dalam kunjungannya, Desi yang didampingi oleh Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono dan General Manager Jasa Marga Cabang Cikampek Raddy R. Lukman, diberi penjelasan mengenai progres pengerjaan proyek jalan tol layang sepanjang 38 Km tersebut.
Menurut Djoko, sebelum diberlakukannya moratorium, progres pembangunan konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II, jalan layang tol yang membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat ini telah mencapai 24,48 persen.
BACA JUGA: Gardu Tol Cengkareng 2 Arah Bandara Soekarno Hatta Ditutup
“Dengan pemberlakukan moratorium, tentunya progres pembangunan fisik yang bersifat melayang pada proyek ini harus dihentikan sampai dapat dinyatakan bisa diteruskan melalui proses evaluasi yang mendalam,” tutur Desi.
Desi berharap, selama vakumnya pembangunan konstruksi yang bersifat melayang, PT JJC bisa tetap bekerja untuk membangun proyek pada bagian nonelevated.
BACA JUGA: Ini Alasan Pemerintah Berlakukan Ganjil-Genap di Tol Japek
Selain itu, Desi juga mengimbau kepada anak usahanya tersebut untuk selalu memperhatikan dan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), serta standar dan prosedur yang berlaku, secara konsisten agar meniadakan kecelakaan kerja pada saat pengerjaan proyek.
Jasa Marga juga akan mengevaluasi kembali seluruh metode kerja dan prosedur konstruksi khususnya terkait keselamatan dan kesehatan kerja.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Bekasi Minta Pemerintah Kaji Ulang Sistem Ganjil Genap
Redaktur & Reporter : Yessy