jpnn.com, JAKARTA -
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa memproyeksi Indonesia akan mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity dari Covid-19 pada 2022.
BACA JUGA: BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Seberapa Cepat Herd Immunity Bisa Tercapai?
“Mudah-mudahan kita capai dalam waktu 15 bulan. Faktornya adalah kecepatan dari sisi ketersediaan vaksin,” katanya dalam konferensi pers virtual perkembangan ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Menurut Suharso, untuk mencapai kekebalan kelompok setidaknya Indonesia harus melakukan vaksinasi 70 persen dari total 269 juta atau sebanyak 188,3 juta penduduk.
BACA JUGA: ITAGI: Pengendalian Covid-19 Tak Bisa Mengandalkan Herd Immunity
Namun, tidak semua bisa melakukan suntik vaksinasi. Penduduk harus memiliki kriteria di luar penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan, penyintas COVID-19, dan ibu hamil. Total jumlah kriteria tersebut mencapai 7,2 juta, maka target vaksinasi adalah sebanyak 181,5 juta penduduk.
"Kebutuhan dosis vaksin untuk memenuhi 181,5 juta penduduk itu adalah 426,8 juta ditambah dengan 15 persen cadangan," jelasnya.
BACA JUGA: Swedia Menerapkan Herd Immunity dalam Menangani COVID-19, Apakah Berhasil?
Bappenas mencatat total potensi vaksin Covid-19 yang diamankan pemerintah mencapai 663,5 juta dosis vaksin.
Suharso merinci, vaksin Sinovac yang diamankan pemerintah dengan potensi jumlah sebanyak 100 juta dosis dan 125,5 juta dosis telah dipesan dengan estimasi tersedia Maret 2022.
Kemudian untuk AstraZeneca masing-masing 50 juta dosis diperkirakan ada di Indonesia pada kuartal II-2021 hingga kuartal I-2022.
Novavax mencapai masing-masing 50 juta dosis dan 80 juta dosis diperkirakan tiba Juni 2021-Maret 2022.
"Pfizer masing-masing 50 juta dosis yang diperkirakan tiba kuartal III-2021 hingga kuartal I-2022," ujar Suharso.
Selain itu vaksin Covax/Gavi masing-masing mencapai 54 juta dosis yang diperkirakan tiba di Tanah Air pada kuartal II-2021 hingga kuartal I-2022.
"Sehingga potensi jumlah vaksin dan jumlah pemesanan masing-masing mencapai 334 juta dosis dan 329,5 juta dosis vaksin atau keduanya mencapai total 663,5 juta dosis vaksin," pungkasnya.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robia