jpnn.com, JAKARTA - KepercayaanPT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. terhadap bisnis asuranai tetap tinggi seiring ramalan terbaru Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) terkait proyeksi ekonomi global dan Indonesia yang makin membaik.
IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 menjadi 2,9 persen atau lebih tinggi 0,2 poin dari perkiraan sebelumnya.
BACA JUGA: Ingin Dekat dengan Konsumen, Sinarmas MSIG Life Lakukan Sejumlah Terobosan
Kemudian, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi sebesar 4,8 persen tahun ini.
Direktur PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk., Andrew Bain menyambut positif proyeksi IMF.
BACA JUGA: Sinarmas MSIG Life Bayar Klaim Nasabah Lebih dari Rp 380 Miliar
Dia mengatakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan kinerja bisnis Sinarmas MSIG Life dilakukan dengan melirik pasar yang berpotensi di daerah.
Hal itu didasari oleh data Kementerian Keuangan yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 di seluruh daerah di Indonesia terus melanjutkan pertumbuhan positif.
BACA JUGA: Gandeng Politeknik Siber dan Sandi Negara, Bank Sinarmas Gelar WRECK-IT 3.0
Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,30 persen.
Selanjutnya, kelompok provinsi di Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi mencapai 8,24 persen secara (yoy).
"Tumbuhnya ekonomi di daerah ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Daerah masih menjadi potential market. Inilah yang membuat kami optimistis dalam menjalani bisnis asuransi di tahun ini," ujar Andrew.
Sepanjang 2022 Sinarmas MSIG Life mengucurkan klaim asuransi mencapai Rp 541,6 miliar.
"Pembayaran klaim nasional itu membuat kami yakin untuk berusaha lebih baik lagi dalam membangun kepercayaan dan layanan kepada para nasabah," kata
Lebih lanjut, Andrew mengungkapkan klaim asuransi kesehatan kumpulan dan Covid-19 tercatat sebagai penyumbang pembayaran klaim terbesar, yakni Rp286 miliar. Klaim tersebut bersumber dari klaim asuransi kesehatan kumpulan dan Covid-19 sebanyak 208.143 kasus.
Selanjutnya, untuk klaim meninggal dunia untuk asuransi jiwa individu sebanyak 1.732 kasus dengan total senilai Rp 214,5 miliar.
Menurutnya, klaim kesehatan asuransi individu yang telah dibayarkan untuk 2.643 kasus bernilai total Rp 41,1 miliar.
"Dari data nasional serta kondisi ekonomi kita yang terus membaik, kami percaya kesadaran masyarakat untuk memproteksi diri dengan asuransi akan makin meningkat," pungkas Andrew.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul