jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PSI Raja Juli Antoni membantah tudingan bahwa pihaknya berada di belakang tabloid propaganda Indonesia Barokah. Dia pun memastikan bahwa Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf tidak terlibat.
“Tuduhan itu tidak benar. Kami di PSI maupun di Tim Kampanye Nasional (TKN) tidak pernah mendiskusikan cara-cara berkampanye curang seperti itu, apalagi menggerakkan orang untuk mengerjakan hal tersebut,” ujar Toni kepada awak media usai mendampingi rombongan caleg PSI blusukan di Pasar Tanjung, Kota Jember, Jawa Timur, Kamis (30/1).
BACA JUGA: Jubir PSI Tuding Fadli Zon Membodohi Rakyat dengan Puisi Ahmad Dhani
Toni heran tudingan itu bisa muncul tanpa dasar sama sekali. Apalagi yang melontarkan pertama adalah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.
Dia menyayangkan praktik semacam itu dibiarkan saja oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) yang selama ini kerap mengklaim berperilaku santun. “Kalau beliau memang tidak setuju dengan sikap serampangan Andi Arief harusnya sejak lama sudah ditegur,” ujar Toni
BACA JUGA: Pembuat Onar di Acara Sosialisasi PSI Dilaporkan ke Polres Bekasi
Mengenai Indonesia Barokah sendiri, Toni menilai tulisan-tulisan di dalamnya tidak mengarah ke fitnah. Karena itu, belum layak dibandingkan dengan tabloid Obor Rakyat yang pernah menghebohkan masyarakat pada 2014 lalu.
“Apakah kontennya (Indonesia Barokah) memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik, sepenuhnya saya serahkan kepada pihak-pihak yang berwajib untuk menilai,” pungkas Toni. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Ahmad Dhani Ditahan, Sekjen Demokrat Banggakan Pemerintahan SBY
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI Kecam Upaya Menjegal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Redaktur & Reporter : Adil