jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sukses memantik rasa penasaran masyarakat luas. Hal ini terlihat dari data pencarian internet yang direkam Google Trends.
“Pencarian kata kunci ‘PSI’ terlihat jelas meningkat pesat dalam dua bulan terakhir, terutama beberapa saat setelah PSI menyampaikan sikap-sikap politiknya dalam Festival 11,” ujar Jubir PSI bidang Teknologi Informasi Sigit Widodo, Senin (31/12).
BACA JUGA: Melejit di 2018, PSI Optimistis Jadi Penentu di 2019
Lonjakan pencarian paling signifikan terjadi pada 14-15 November 2018 lalu. Tiga hari sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyampaikan sikap politik mendukung pemimpin-pemimpin reformis di tingkat pusat dan daerah, mencegah penghamburan uang rakyat di DPR RI, dan menolak perda-perda agama yang diskriminatif.
Menurut Sigit, Google Trends mencatat skor 99 pada 14 November dan sehari kemudian 100 untuk kata kunci PSI. Ini merupakan angka tertinggi dalam skala Google Trends.
BACA JUGA: Messages untuk Web Bakal Pindah ke Google.com
“Jadi kasarnya, hampir semua orang di Indonesia mencari dengan kata kunci ‘PSI’ di dua hari itu,” jelas mantan direktur operasional Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
Kemudian, lanjutnya, Google Trends kembali mencatat beberapa lonjakan pencarian dengan kata kunci PSI. Pada 19 November 2018 kata kunci tersebut mencatat skor 92, dan setelah itu secara perlahan kembali hingga ke kurva normal.
BACA JUGA: PSI Ajak Masyarakat Berhenti Menggunjingkan Agama Prabowo
Kenaikan kembali terjadi pada 11 Desember 2018 saat PSI kembali melemparkan sikap politiknya yang pro-perempuan pada Festival 11 di Surabaya.
“Setelah pernyataan politik PSI di Surabaya, pada 11 Desember 2018 Google Trends mencatat skor 45 dan kembali naik di 17 Desember ke skor 79,” kata Sigit.
Sigit pun membandingkan pencarian kata kunci PSI dengan partai-partai politik lainnya. Dan ternyata, semua partai masih di bawah PSI.
“Partai lain yang juga sempat mengalami lonjakan skor pencarian di Google Trends dalam 90 hari terakhir adalah Partai Demokrat dan PKS. Partai Demokrat mengalami lonjakan hingga skor 85 di 15 Desember 2018 yang nampaknya terkait dengan pemberitaan perusakan baliho di Riau, sedangkan PKS mengalami lonjakan terakhir di akhir September saat kepengurusan PKS Bali membubarkan diri,” lanjut Sigit.
Tingginya pencarian kata kunci PSI melalui Google, menurut Sigit, layak disambut dengan baik. Artinya masyarakat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap PSI. Walau diakuinya, tidak semua berpandangan positif kepada PSI.
Sigit menyebutkan ada beberapa kata kunci negatif terkait PSI. Di antaranya anti-syariah, anti-agama, hingga pencarian foto Ketua Umum Grace Natalie yang dimanipulasi hingga seolah-olah tengah berpose seksi. “Namun pencarian dengan kata kunci positif dan netral jauh lebih banyak,” jelas Sigit.
Google Trends, menurut Sigit, sudah biasa digunakan untuk menentukan tingkat popularitas suatu brand. Termasuk popularitas partai politik. Apalagi, saat ini lebih dari separuh warga Indonesia memiliki akses ke internet.
Karena itu, lanjut Sigit, popularitas di Internet makin berhubungan dengan popularitas di dunia nyata. “Apalagi di kalangan pemilih milenial yang terbiasa menjadikan internet sebagai sumber informasi utama, popularitas di Internet menjadi sesuatu yang sangat penting bagi partai politik saat ini,” pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baliho Tsamara Amany Disegel Pemprov DKI, Begini Respons PSI
Redaktur & Reporter : Adil