jpnn.com - JAKARTA - Psikolog Politik Universitas Indonesia Dewi Harun punya penilaian tersendiri terhadap penampilan calon wakil presiden Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla (JK) dalam debat cawapres, Minggu (29/6).
Menurut Dewi, tak bisa dipungkiri bahwa kedua pasangan sama-sama punya pengalaman di pemerintahan, JK pernah menjabat wapres 2004-2009, sementara Hatta sering dipercaya sebagai menteri.
BACA JUGA: Sebut Jokowi Sinting, Fahri Hamzah Segera Dipanggil Bawaslu
Selain hanya beda di usia, Dewi menilai keunggulan Hatta karena dia seorang teknokrat yang sangat memperhatikan persiapan debatnya dibanding JK.
Selain itu, Hatta berhasil meraih simpati JK dengan tidak menjawab pertanyaan menyerang dengan menyerang balik.
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Unggul 3 Provinsi dari Jokowi-JK
"Kalau saya lihat yang namanya Hatta dia teknokrat yang persiapannya bagus. Dia tidak hanya menyiapkan konten tapi juga penampilan," kata Dewi dalam diskusi Debat Capres/Cawapres; Mampukah Membalik Elektabilitas, di Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Awalnya, kata Dewi, banyak yang tak yakin kalau Hatta bakal menguasai debat tersebut, namun setelah tampil, dia bisa mengubah penilaian publik terhadap dirinya.
BACA JUGA: Formasi Kosong Harus Segera Diisi Honorer K2 Asli
"Sementara JK over confidence, karena merasa terlalu percaya diri. Kekurangan Hatta hanya soal penggunaan bahasa yang tidak mudah dipahami masyarakat awam," jelasnya.
Karena itu dalam sesi debat terakhir pekan depan, Dewi menyarankan masing-masing calon mempersiapkan debat secara matang, tidak hanya konten tapi juga stamina.
"Sehingga gangguan kesehatan sebagaimana dialami JK tadi malam tidak terulang," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gembong Teroris Santoso Terus Diburu
Redaktur : Tim Redaksi