Psikolog Ingatkan Pentingnya Stabilitas Emosi bagi Capres

Jumat, 23 Mei 2014 – 17:38 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Para calon presiden dan calon wakil presiden menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Pemeriksaan kesehatan itu bukan hanya pada hal-hal fisik tetapi juga pada psikologi.

Menurut pakar psikologi klinis dan forensik A Kasandra Putranto, sangat penting bagi capres-cawapres memenuhi aspek-aspek penting dalam kejiwaan seperti stabilitas emosi, karakter, intelektualitas dan kompetensi untuk menjadi pemimpin. Menurutnya, aspek-aspek itu sangat penting karena berpengaruh pada cara dan gaya kepemimpinan.

BACA JUGA: KPU Yakin Menangkan Gugatan di MK

“Karena presiden itu bukan jabatan main-main. Jabatan presiden di perusahaan tentu berbeda dengan presiden negara. Tingkat kompetensi (presiden negara) jelas lebih tinggi,” kata Kasandra ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (23/5).

Kasandra menegaskan bahwa stabilitas emosi, karakter, intelektualitas dan kompetensi sangat penting untuk mengetahui tingkat kemampuan capres-cawapres dalam berkomunikasi, mengkaji kebijakan, analisa, hingga mencari solusi atas persoalan yang ada.

BACA JUGA: ASEAN Diminta Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran

Lebih lanjut Kasandra mengatakan, aspek stabilitas emosi tak bisa diremehkan karena sangat berpengaruh pada gaya dan kepempimpinan seseorang pemimpin negara.  “Bagaimana seseorang bisa memimpin negara dalam posisi di mata dunia jika tidak memenuhi aspek psikologis seperti memiliki stabilitas emosi, karakter, sikap, dan kepribadian? ” ulasnya.

Seperti diketahui, dua pasang capres menjalani uji kesehatan di RSPAD. Kemarin duet Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi pasangan pertama yang menjalani uji kesehatan. Sedangkan hari ini giliran pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menjalani tes kesehatan.

BACA JUGA: Mantan Petinggi TNI dan Tokoh Publik Perkuat Tim Sukses Jokowi-JK

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) belum lama ini merilis survei tentang isu-isu negatif yang mendera Prabowo. Salah satunya adalah isu bahwa Prabowo merupakan sosok temperamental. Dari 2.400 responden survei, 18 persen di antaranya mengaku pernah mendengar kabar bahwa Prabowo temperamental.

Responden yang pernah mendengar bahwa Prabowo temperamental lalu percaya kabar itu mencapai 72,4 persen. Sedangkan yang tak percaya dengan kabar itu ada 22,1 persen. Namun jika kabar Prabowo temperamental itu benar, ada 29,7 persen yang tetap memilihnya. Sedangkan 51,5 persen lainnya tak mau memilih mantan Danjen Kopassus itu.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deklarasikan Gerakan Revolisi Mental untuk Anak Muda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler