Psikolog: Pecandu Narkoba Umumnya Cenderung Berbohong

Senin, 01 Agustus 2016 – 00:32 WIB
Fredi Budiman. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Tulisan Cerita Busuk dari Seorang Bandit, yang kabarnya merupakan curahan hati tereksekusi mati, Fredi Budiman menjadi sorotan banyak pihak. 

Betapa tidak, dalam tulisan itu, terdapat testimoni Fredi yang menyebutkan keterlibatan oknum Polri dan TNI dalam penyebaran narkoba. Lalu, bagaimana psikolog memandang hal ini?

BACA JUGA: Tiba-tiba Kapal Perang TNI AL Terbakar, Prajurit Sigap

Psikolog Kasandra Putrantro mengatakan bahwa pada umumnya pecandu narkoba sering berbohong. Hal ini dilihat lantaran pecandu sulit untuk jujur karena dihadapkan dengan sisi keburukannya. Karenanya, dibutuhkan pendekatan secara akademik untuk menelaah bagaimana psikolog pecandu narkoba.

"Pada umumnya para pecandu itu sering berbohong, sulit untuk dipercaya. Karena bagian dari karakternya itu,tidak menyampaikan hal yang sebenarnya. Secara umum seperti itu," kata Kasandra saat dihubungi, Minggu (31/7).

BACA JUGA: DPN Peradi Sesalkan Pernyataan Sang Hakim

Kasandra menerangkan, pada umumnya pecandu narkoba, apalagi pengguna berat sering kali memberikan pernyataan tidak sesuai faktanya. Dia menilai, bahkan pecandu narkoba sulit membedakan mana yang benar, dan mana yang tidak.

Di sisi lain, lanjut Kasandra, prilaku pecandu narkoba bisa menunjukkan sikap yang berbeda-beda tergantung dari jenis narkoba yang dikonsumsinya. Pertama, pengguna sabu-sabu bisa mengakibatkan penggunanya berhalusinasi dan meningkatkan aktivitas. Kedua, pengguna ganja bisa menyebabkan melambatnya respon otak dan halusinasi. Ketiga, ekstasi bisa meningkatkan imajinasi dan juga berhalusinasi.

BACA JUGA: OSO: Jokowi Tak Akan Tergoda dengan Dukungan Golkar

Menurut dia, jika ingin disandingkan bagaimana keadaan jiwa Fredi, maka perlu dipelajari narkoba jenis apa yang digunakannya. Sehingga bisa disimpulkan cenderung ke mana arah psikologi Fredi.

"Kemudian bisa dilakukan analisis terhadap prilaku yang bersangkutan selama masih hidup. Karena sudah meninggal, bisa dilakukan metode amnamnesis. Interview terhadap orang-orang yang dekat kepada dia, kemudian menginterview ke beberapa orang yang sering diajak ngomong sama dia beberapa waktu sebelumnya," jelas Kasandra. 

Setelah pendekatan itu, kata Kasandra, bisa disimpulkan, apakah seseorang itu cenderung berbohong apa tidak. Dari situ juga bisa dipetakan, Fredi termasuk orang yang sering berhalusinasi atau tidak.

"Karena ada juga dalam psikolog itu, ada juga dis orientasi ruang dan waktu. Misalnya seseorang itu tidak pernah berada di Tionkok, tapi mengaku pernah ke sana," terang Kasandra.

Namun terlepas dari itu, Kasandra mengaku, agar analisis kejiwaan Fredi bisa dipertanyakan kepada psikolog di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Karena, psikolog yang menangani Fredi lebih tahu bagaimana kejiwaan yang bersangkutan.

"Tentunya penilaian harus dilakukan oleh psikolog yang pernah menangani yang bersangkutan. Saya tidak bisa berbicara banyak mengenai kasus Fredi, tapi gambaran umumnya untuk pecandu narkoba seperti itu," pungkas Kasandra. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih, Bina Mental Juang Remaja Bahari di Atas Kapal Perang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler