Psikolog yang Diduga Terlibat Skenario Putri Candrawathi Diperiksa Timsus?

Senin, 22 Agustus 2022 – 17:28 WIB
Ilustrasi Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com - Skenario menjadikan Putri Candrawathi korban pelecehan seksual demi menutupi kasus pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J, ambyar.

Laporan pelecehan seksual yang dibuat Putri juga telah disetop polisi penyelidikannya karena tidak ditemukan unsur pidananya.

BACA JUGA: Analisis Skandal Cinta Terlarang Berawal dari Ucapan Putri Candrawathi, Begini

Sejumlah perwira Polri yang terlibat kongkalikong skenario pelecehan seksual itu sudah ditahan di tempat khusus (Patsus).

Salah seorang perwira itu ialah AKBP Pujiyarto, eks kasubdit Renakta Polda Metro Jaya yang dianggap melakukan pelanggaran kode etik.

BACA JUGA: Apakah Polri Tak Khawatir Putri Candrawathi Melarikan Diri? Begini Jawaban Irjen Dedi

Pujiyanto juga diduga melibatkan dua psikolog untuk membuat laporan pemeriksaan psikologi yang menyatakan benar Putri trauma akibat pelecehan seksual.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditanya apakah psikolog tersebut juga telah diperiksa, dia mengaku masih menunggu penyidikan di Bareskrim.

BACA JUGA: Ketua PDFI Tegaskan Semua Luka di Tubuh Brigadir J karena Kekerasan Senjata Api

"Menunggu perkembangan sidik (penyidikan) dari Bareskrim, ya," kata Irjen Dedi melalui pesan singkat kepada JPNN.com, Senin (22/8).

Selain itu, Dedi mengakui bahwa Kombes Budhi Herdi Susianto telah menjalani penempatan khusus (patsus) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Kombes Budhi dicopot dari jabatan Kapolres Metro Jakarta Selatan pada Rabu (20/7) lalu atas pelanggaran etik dalam penanganan tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J.

Budhi juga terlibat membangun narasi tembak menembak antara Bharada E dan Brigadir J, serta menyebut terjadi pelecehan seksual terhadap Putri yang kini tersangka pembunuhan berencana. (cr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler