jpnn.com - SEBULAN menjelang penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya, penolakan dari PSK dan mucikari mulai muncul. Namun pihak Pemkot Surabaya tak mau terprovokasi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Supomo mengatakan, rencana penutupan terus berjalan. Kini pihaknya menunggu turunnya uang kompensasi untuk PSK dan mempersiapkan pelatihan.
BACA JUGA: Pakai Jas, Bupati Belanja di Pasar Tradisional untuk Yakinkan Masyarakat
Selain itu, dinsos terus mendata warga yang terdampak penutupan. Mereka akan mendapat bantuan berupa pelatihan dan modal usaha.
Saat ini ada 178 orang yang akan menerima bantuan modal. Rencananya YDSF memberikan bantuan Rp 100 juta. "Selain itu, kami memberikan pelatihan," jelasnya.
BACA JUGA: Perbaikan Jalan Pantura Ditarget Selesai Bulan Depan
Mantan Camat Kenjeran itu mengatakan bahwa penutupan Dolly dan Jara akan membuat lingkungan Putat Jaya semakin maju.
Dia mencontohkan eks lokalisasi Klakahrejo. Kini Pemkot Surabaya membangun beberapa fasilitas di lahan bekas tempat prostitusi tersebut. Misalnya sport center, lapangan sepak bola, sentra PK dan perbaikan tempat ibadah.
BACA JUGA: Pupuk Urea Bersubsidi Menghilang di Majalengka
"Jadi warga terdampak tidak perlu khawatir. Pemkot selalu memikirkan nasib warganya," terangnya. (aph/end/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buron 6 Bulan, Terpidana Kasus Penipuan Ditangkap di Kantor Notaris
Redaktur : Tim Redaksi