jpnn.com, MADIUN - Satpol PP Kabupaten Madiun, Jatim, melakukan razia PSK besar-besaran di ring road Saradan, Pajaran, Kamis (7/9).
Usai mengamankan 34 penjaja, satpol PP ganti mengincar kawasan Pasar Muneng, Pilangkenceng.
BACA JUGA: Terjaring Razia, PSK Tak Mampu Bayar Denda
Korps penegak perda menengarai praktik prostitusi di sana bermigrasi. Di malam hari, deretan los di pasar tradisional itu memang sudah steril dari bisnis esek-esek berkedok pijat refleksi.
Tempat eksekusi diduga pindah ke lokasi gudang beras tepat di samping pasar. ‘’Sengaja pindah agar mudah lari saat dirazia. Tapi modus dan kedoknya sama seperti saat di los pasar,’’ kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kabupaten Madiun Setiyono.
BACA JUGA: Pengakuan PSK: Jujur Batin Tertekan, Tetapi Mau Bagaimana Lagi?
Setidaknya ada empat PSK yang kini masih nekat menjajakan diri. Beberapa di antaranya merupakan pemain lama dan sempat dirazia awal tahun lalu.
Setelah pulang dari UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita Kediri 16 Agustus lalu, mereka kembali lagi. ‘’Ada juga pemain baru. Tapi dari luar kabupaten,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Berpakaian Seksi di Malam Hari, 12 Wanita Terjaring Razia
Jika dugaan satpol PP nanti terbukti, dinas perdagangan, koperasi, dan usaha mikro (dinperdakop dan UM) harus segera mencari solusi. Minimal mengajukan anggaran untuk pemasangan pintu dan lampu di sekeliling pasar. Sehingga tidak ada warga yang bebas masuk saat aktivitas jual beli di pasar berhenti. ‘’Harus segera dicarikan solusi,’’ tegasnya.
Setiyono pun sudah memetakan keberadaan PSK yang mulai menjamur. Di belakang Kantor Pos Jiwan, misalnya, pengurus lokalisasi memang sudah memutuskan membubarkan diri. Namun nyatanya itu hanya akal-akalan semata. ‘’Ternyata ada estafet kepengurusan baru di sana,’’ ungkapnya.
Setidaknya terdapat 15 PSK yang menjadi target operasi satpol PP di belakang kantor. Sementara di depan RSUD Dolopo juga mulai datang tiga PSK. ‘’Kami survei terus untuk menyusun strategi operasi,’’ terang Setiyono.
Sedangkan di wilayah Geger juga masih didiami tiga PSK. Enam PSK juga didapati di sekitaran Pasar Mejayan Baru (PMB). Namun, satpol PP masih belum bergerak melakukan penertiban.
Keterbatasan armada menjadi kendala. Sampai saat ini korps penegak perda hanya dibekali satu truk dan satu pikap. ‘’Kendaraan juga masih harus dipakai kegiatan luar. Agustusan kemarin full,’’ paparnya.
Satpol PP tak bisa melangkah sendirian. Perlu sokongan serius dari dinas sosial (dinsos). Tak hanya memfasilitasi pengiriman ke panti rehabilitasi, namun juga intens memantau eks PSK yang sudah selesai menjalani pelatihan di panti rehabilitasi.
Sayangnya, dinsos tak bisa menjangkau PSK dari luar kabupaten. ‘’Sebaiknya yang sudah dipulangkan dari rehabilitasi terus didata dan dipantau perkembangannya,’’ ujarnya. (bel/fin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduuh! Puluhan PSK Lompat ke Kali, Tasnya Ketinggalan, Isinyaâ¦
Redaktur & Reporter : Soetomo