PSK Eks Dolly Eksodus ke Lokalisasi Banir

Selasa, 15 Juli 2014 – 01:52 WIB

jpnn.com - KARAWANG - Ramadan tahun lalu, lokalisasi Banir ini terbilang sepi, karena para PSK jarang sekali yang mangkal di lokasi tersebut. Tetapi kali ini, Banir semakin bertambah ramai oleh para PSK yang menjajakan diri menanti kedatangan lelaki hidung belang.

Menurut pantauan Karawang Ekspres (JPNN Group), ramainya lokalisasi tersebut karena banyak PSK berdatangan dari berbagai kabupaten terutama para PSK yang berasal dari Kabupaten Indramayu. Bahkan menurut informasi yang berkembang, para PSK kebanyakan berasal dari Indramayu tersebut adalah para PSK yang biasanya mangkal di lokalisasi Dolly Surabaya, Jawa Timur karena tempatnya digusur.

BACA JUGA: Banyak Tertular AIDS karena Suami Suka Ngeseks dengan PSK

Yuliana (28), nama samaran, salah seorang PSK di lokalisasi Banir mengungkapkan, membenarkan dirinya beberapa bulan ke belakang biasa kerja menjadi PSK di kawasan Dolly Surabaya, tapi karena tempat itu digusur oleh pihak pemerintah dirinya pindah lokasi ke Banir.

“Kata orang di sini ramai banyak tamunya dan keberadaan tempatnya juga aman. Namanya juga cari rezeki mas, jangankan ke Karawang yang terbilang dekat dengan daerah saya Kabupaten Indramayu, yang jauh seperti Dolly pun kan saya datangi,” ungkap Yuli kepada Karawang Ekspres dengan nada malu-malu.

BACA JUGA: Ingin Mendulang Emas Malah Tewas Terseret Arus Sungai

Tambah Yuliana, memang di Banir tidak seramai Dolly yang biasanya dalam semalam bisa mendapat Rp500 ribu per malam.

“Tetapi walaupun demikian. Saya tetap akan bertahan di sini dulu sampai lebaran tiba, lumayan kan dari hasil saya melayani tamu di pakai buat lebaran di rumah saya,” paparnya dengan nada was-was.

BACA JUGA: Menkokesra Tolak Usulan Warga Terkait Bantuan Rehab Rumah

Disinggung masalah uang kompensasi yang di berikan pemerintah Pemda Surabaya kepada para PSK, Yuliana mengatakan, uang kompensasi yang diberikan oleh pihak pemerintah Walikota Surabaya tidak diterima. Sebab yang mendapatkan uang kompensasi tersebut hanyalah orang yang mempunyai tempat lokalisasi saja dan para PSK yang berasal dari daerahnya saja.

“Sedangkan kami hanyalah tamu yang berasal dari luar daerah Surabaya. Dipastikan kami harus anjak kaki dari daerah tersebut tanpa diberikan apa apa. Tapi bagi saya walaupun tidak diberikan uang kompensasi saja sudah bersyukur, karena tidak ditangkap. Saya bisa bekerja lagi menjadi PSK di mana saya menghendakinya,” tambahnya.

Sementara Ujang (49), pemilik kompleks yang berada di Banir membenarkan, ramainya lokalisasi banir pada bulan puasa sekarang karena banyaknya para PSK baru berdatangan. Apalagi bulan puasa sekarang ini berbeda dengan bulan puasa yang lalu. Kali ini lumayan ramai karena banyak para PSK yang datang berpenampilan baru dan wajah baru.

“Yang penting bagi saya adalah keuntungan untuk lebaran nanti, karena dengan banyaknya para PSK di kompleks kami sudah dipastikan rejeki saya akan bertambah. Banyak pengunjung ke Banir ini dan yang penting tempat ini jangan digusur saja oleh pemerintah seperti pada tahun 2011 ke belakang,” pungkasnya.(ton/man)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek Alifa Akhirnya Dijemput Keluarga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler