jpnn.com - JAKARTA – Seorang pramusaji di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Ari mengaku kafenya sudah sepi sejak diterbitkannya surat pemberitahuan (SP) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Minggu (14/2) lalu.
Sejak itu, kata dia, sudah banyak Pekerja Seks Komersil (PSK) angkat kaki dan meninggalkan tempat wisata esek-esek kelas menengah ke bawah itu.
BACA JUGA: Waduh! Baru 30 KK di Kalijodo yang Siap Pindah
“Tutup mas kafenya, soalnya cewek-ceweknya sudah gak ada. Gak tahu udah pindah lokasi atau pulang kampung" kata dia, Kamis (18/2).
Dia melanjutkan, banyak mami yang membawa pergi anak ayamnya untuk mencari lahan baru. Adapula, tuturnya, PSK yang tidak memiliki mami, angkat kaki untuk pulang ke kampung halaman. “Masing-masing cari kehidupan sendiri,” katanya.
BACA JUGA: Wah Seru Nih! Bogor Meriahkan Puncak Imlek Pakai Baju Kampret
Dia juga menyesali sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melakukan penggusuran itu. Menurut dia, Ahok lebih sering menggusur masyarakat kecil.
“Menyesal tapi mau apa, udah terjadi,” pungkasnya.(Mg4/jpnn)
BACA JUGA: Waduh, Pemkot Depok Menyerah Bantu Warga Miskin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekasi Antisipasi Migrasi PSK Eks Kalijodo
Redaktur : Tim Redaksi